Rabu 10 Jun 2015 01:47 WIB

Prasetya Mulya Fasilitasi Mahasiswa Gaet Investor

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
Prasetya Mulya
Prasetya Mulya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekolah Tinggi Ilmu Bisnis dan Ekonomi Prasetya Mulya kembali menyelenggarakan acara tahunan bertajuk Business Launch and Investor Dayz (Blidz) pada Selasa (9/6). Di mana, mereka memfasilitasi mahasiswanya yang telah mencapai tahun terakhir di jenjang S1 untuk mempromosikan bisnis yang tengah dirintis kepada masyarakat termasuk ke kalangan investor.  

"Investasi tak harus berupa uang, tapi berkenalan pun merupakan sebuah partisipasi investasi karena itu adalah asal muasal terbentuknya jaringan," kata Ketua Program S1 Prasetya Mulya Rudy Handoko. Sebanyak 63 jenis usaha fresh dan baru dihasilkan oleh para mahasiswa dimulai dari bidang kuliner, fashion, jasa hingga pertanian.

Di kampus ini, peserta didik diberi sejumlah materi bisnis secara bertahap dan aplikatif. Pada tahun pertama, mahasiswa diajarkan soal pemahaman dasar bisnis yang sangat membutuhkan modal kreatifitas dan pikiran yang terbuka. "Memulai bisnis itu tidak perlu banyak berpikir, kemauan dan tekad adalah modal awal yang berharga," katanya.

Tahun kedua, mahasiswa mulai berfikir dan diajarkan strategi bagaimana menghitung potensi bisnis, seberapa layak bianis tersebut dirintis, prospek pasar serta perhitungannya. Dalam sejumlah praktiknya pun, mahasiswa diarahkan untuk berkompetisi. Agar mereka tahu bahwa kehadiran pesaing adalah hal lazim dalam dunia bisnis. Maka, untung rugi bisa saja dirasakan selama sekolah agar ketika lulus, mereka tidak kaget.  

Tahun berikutnya, mahasiswa akan terjun ke masyarakat serupa kuliah kerja nyata (KKN) jika disetarakan dengan kampus pada umumnya. Bedanya, dalam kegiatan mereka bertugas membantu usaha kecil penduduk desa tempat mereka bertugas.

"Jangan jadi menara gading yang mengkilap sendiri, keberadaan pebisnis terdidik harus juga menjadi pendamping masyarakat agar usaha mereka maju," katanya. Teknisnya, mahasiswa melakukan survei ke pedesaan tertentu selama dua bulan. Dilanjutkan dengan tinggal bersama-sama dengan masyarakat selama sebulan agar makin membumi, dan selama lima bulan melakukan pendampingan bisnis kepada masyarakat.

Setelah semua itu terlewati, barulah menginjak tahun terakhir, mahasiswa menggarap sendiri konsep bisnis mereka bersama tim. Ini merupakan tugas akhir sekaligus bekal mereka terjun ke dunia bisnis yang sesungguhnya.

Blidz merupakan puncak tugas, di mana mahasiswa memamerkan bisnis rintisannya masing-masing, sementara pihak sekolah memfasilitasi promosi bisnis dengan mengundang sejumlah investor. "Kalau mau jadi besar kita harus networking, kita ingin kontribusi dengan membuat jaringan luas dan mengikutsertakan pihak lain," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement