REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berdasarkan studi WHO 43 persen kanker dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjauhkan risiko dari penyebab kanker. Seperti kebiasaan merokok, perokok pasif, minuman beralkohol, obesitas, makanan cepat saji, dan perempuan yang tidak menyusui.
"Kebanyakan perempuan di desa-desa yang merasa gengsi menyusui anaknya, mereka memberikan susu formula. Ini berisiko tinggi terkena kanker termasuk perempuan melahirkan di atas usia 35 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rubaeah dalam acara pencanangan Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/4).
Untuk mencegah kanker, lanjut dia, dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, aktivitas berolahraga, pola gizi yang baik, mengelola stres dengan tepat dan benar, serta deteksi dini dengan memeriksakan diri.
Kegiatan pencanangan Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia tingkat Kota Bogor dihadiri Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Sekretaris Daerah Ade Syarif Hidayat, Ketua PKK Yane Adrian, Kepala Dinas Kesehatan, perwakilan Polres Bogor Kota, serta puluhan perempuan dan kader penggerak PKK se-Kota Bogor.
Kegiatan ini diisi dengan seminar kesehatan oleh dr Marly Susanti yang mengenalkan tentang kanker serviks dan juga pemeriksaan gratis kanker serviks dan kanker payudara kepada 680 perempuan serentak dilaksanakan di enam kecamatan di Kota Bogor.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
