Senin 20 Apr 2015 23:51 WIB

Memilih Mana Alat Kontrasepsi yang Baik Bagi Kesehatan

Kondom (ilustrasi)
Foto: IST
Kondom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu banyak alat kontrasepsi yang tersedia. Semuanya bagus dan efektif mencegah kehamilan. Mana yang terbaik untuk Anda?

 

Ketika memilih alat kontrasepsi, banyak pertimbangan yang Anda pikirkan. Efektivitas tentu menjadi pertimbangan utama. Selain itu, tujuan penggunaan, kemudahan atau kepraktisan, efek samping, gaya hidup, dan selera menjadi urutan selanjutnya.

“Jika dianalogikan, alat kontrasepsi seperti pilihan menu di kafetaria yang menyediakan aneka makanan sehat,” kata Prof. DR. Dr. Biran Affandi, SpOG(K), FAMM, Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Seperti makanan sehat dan bergizi, alat kontrasepsi itu semuanya bagus. Terserah Anda mau memilih menu apa sesuai selera dan kondisi tubuhnya.

 

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, tujuan ber-KB secara garis besar ada tiga yaitu menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau menghentikan kehamilan. Seluruh alat kontrasepsi pada dasarnya bisa digunakan untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, tinggal dipilih metode yang paling efektif. “Misalnya untuk menunda kehamilan, pil KB adalah alat kontrasepsi paling bagus secara rasional. Sementara jika seorang wanita tidak mau hamil lagi, kontrasepsi steril seperti tubektomi tentu paling efektif,” kata Prof. Biran. Dari banyak jenis alat kontrasepsi, inilah yang paling banyak digunakan di Indonesia. Silakan Anda pertimbangkan.

 

Implan

Cara Kerja: Implan melepaskan hormon progestin setiap hari ke aliran darah. Pelepasan hormon tersebut mencegah pengeluaran sel telur sehingga Anda tidak hamil.

Efektivitas: Implan efektif mencegah kehamilan hingga 3 tahun. Jika Anda ingin hamil, implan dapat dilepas dengan mudah oleh tenaga medis dan kesuburan Anda kembali datang tanpa jeda.

Cara Penggunaan: Alat kontrasepsi berbentuk menyerupai batang korek api itu dipasang di bawah kulit lengan dengan alat khusus. Pemasangan singkat itu harus dilakukan tenaga medis.

Fakta Penting:

1. Jika sebelumnya Anda menggunakan KB suntik, maka pemasangan implan dapat dilakukan pada jadwal suntik berikutnya.

2. Jika sebelumnya Anda menggunakan IUD, cabut IUD pada periode haid berikutnya dan pemasangan implan bisa dilakukan sesudah itu.

 

Suntik 3 Bulan

Cara Kerja: Hormon progestin disuntikkan ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan selama 3 bulan mendatang. Suntikan tersebut akan mengentalkan getah serviks, menipiskan dinding rahim, dan menghambat pematangan sel telur.

Efektivitas: Dapat mencegah kemungkinan hamil hingga 99 persen jika dilakukan rutin dan tepat waktu.

Cara Penggunaan: Injeksi harus diberikan setiap 3 bulan oleh tenaga medis dan Anda sebaiknya mendapat suntikan tepat waktu. Suntikan pertama biasanya diberikan setelah 5 hari haid pertama. Jika Anda berhenti mendapat suntikan, kesuburan Anda akan kembali dalam waktu beberapa bulan.

Fakta Penting:

1. Karena kesuburan Anda baru akan kembali setelah beberapa bulan, jika Anda ingin segera hamil dalam waktu singkat sebaiknya tidak memilih alat kontrasepsi suntik.

2. KB suntik 3 bulan bisa digunakan oleh ibu menyusui karena tidak menurunkan produksi ASI.

 

Kondom

Cara Kerja: Alat kontrasepsi barrier yang terbuat dari lateks tipis itu mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.

Efektivitas: “Kondom cukup ampuh jika dipakai secara tertib, artinya harus langsung dipakai sejak pertama berhubungan, jangan saat menjelang ejakulasi,” kata

Prof. Biran. Kegagalan alat kontrasepsi ini mencapai 50 persen jika tidak digunakan dengan tertib. Jika digunakan dengan benar, angka kegagalannya 10-20 persen.

Cara Penggunaan: Dipasang sendiri pada penis pria sejak hubungan seksual dimulai.

Fakta Penting:

1. Bagi wanita yang punya alergi terhadap sperma, kondom dapat mencegah reaksi alergi.

2. Kondom dapat membantu mencegah penularan infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement