Selasa 14 Apr 2015 17:00 WIB

Lamaran, Perjuangan Si Pengantar Kopi

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menegakkan kebenaran bisa dilakukan melalui beragam cara. Tiar (Acha Septriasa) memilih jalan menjadi pengacara agar bisa menegakkan keadilan di negeri ini. "Tiar ingin menegakkan kebenaran dan keadilan, terutama dengan cara memberantas kasus korupsi yang mengancam dan merugikan negara," ujar Acha saat syukuran film Lamaran, Rabu (1/4), di kantor Rapi Film, Jakarta.

Awalnya, Tiar hanyalah seorang pengantar kopi. Bagaimana cara perempuan berdarah Batak itu bisa menjadi pengacara? Lalu, mengapa judul filmnya menjadi Lamaran? Cerita tersebut terangkum dalam film terbaru garapan sutradara Monty Tiwa yang syutingnya dimulai pekan kedua April 2015.

Acha mendapat tantangan baru dari peran ini. "Saya belum pernah berakting sebagai pengacara, jadi ini pengalaman baru buat saya," kata aktris yang juga bergelut di bidang tarik suara itu. Ia tertarik ikut serta begitu disodori peran yang belum pernah dimainkan.

Memerankan Tiar, Acha harus belajar menggunakan logat Batak, sesuatu yang tak akrab di kehidupannya sehari-hari. Acha sudah beberapa kali bekerja sama dengan Monty.

Perannya kali ini pun langsung ditawari oleh sang sutradara. "Beliau bilang mau garap film komedi. Setelah diceritakan isi filmnya dan peran yang ditawarkan, saya langsung tertarik," ujar peraih Piala Citra dalam film Test Pack tersebut.

Acha mempersiapkan diri agar aktingnya maksimal. Sebelum syuting dimulai, ia melakukan observasi terhadap profesi pengacara. Ia mengamati cara pengacara perempuan bekerja, baik dari segi penampilan maupun cara mereka berbicara. Beberapa tokoh yang diamati Acha, antara lain, pengacara kondang Elsya Syarief dan Ina Safira.

Acha juga menyempatkan diri menyaksikan sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta yang menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat, salah satunya pengacara. Selain itu, Acha juga rajin bermonolog dan membaca skrip, baik skrip bagian dirinya maupun pemain lain. Untuk menjalin chemistry, Acha kerap bertukar pikiran dengan lawan mainnya. "Semoga hasilnya tidak mengecewakan penonton," kata gadis kelahiran 1 September 1989 tersebut.

Monty pun tak mau setengah hati mempersembahkan karyanya. Film ini tidak hanya sekadar komedi belaka, tapi juga terselip pesan moral yang cocok dengan kondisi saat ini. Lewat Lamaran, Monty ingin mengajak khalayak untuk memerangi ketidakadilan meski dengan kemampuan sekecil apa pun. "Saya tidak hanya ingin menghibur, tapi juga mau menyampaikan nilai positif ke penonton," ujarnya.

Monty berharap Lamaran bisa meramaikan bioskop-bioskop Tanah Air pada Hari Raya Idul Fitri nanti. "Mudah-mudahan proses syutingnya lancar sehingga pertengahan Juli bisa dinikmati masyarakat," katanya. Selain Acha, film ini diperkuat oleh kehadiran Reza Nangin, Cok Simbara, Restu Sinaga, Mak Gondut, Arie Kriting, Mongol, dan Sancha Stevenson.  Qommarria Rostanti ed: Reiny Dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement