Rabu 25 Mar 2015 14:26 WIB

Ini Waktu Terbaik Terpapar Sinar Matahari

Rep: MG ROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Kekurangan paparan sinar matahari berdampak pada kekurangan vitamin D di tubuh.
Foto: .
Kekurangan paparan sinar matahari berdampak pada kekurangan vitamin D di tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi ibu hamil dan anak-anak, vitamin D sangat bermanfaat. Ibu hamil membutuhkannya untuk perkembangan janin. Sedang anak membutuhkan untuk kekuatan tulangnya.

Nyatanya, 42 persen anak-anak Indonesia kekurangan vitamin D. Padahal Vitamin D sangat mudah diperoleh, selain dari makanan pancaran sinar matahari kaya asupan vitamin D.

 

"Vitamin D selain untuk memperbaiki tulang Vitamin D juga berpengaruh terhadap imunitas adaptif," kata Dr. Martine Alles, Direktur Developmental Phsiology & Nutrition Danone Nutricia Early Lfe Nutrition, saat melakukan seminar mengenai 'Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak' di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ibu hamil yang kekurangan vitamin D otomatis melahirkan anak dengan kekurangan yang sama. "Jika ditambah dengan gizi yang baik dan distimulasikan, maka vitamin D akan bertambah di dalam tubuh," lanjut Martine. Ia pun menyarankan orang tua untuk tidak ragu-ragu menganjurkan anaknya banyak terpapar sinar matahari. Katanya, jangan larang anak bermain di luar rumah demi memberi anak kesempatan terpapar sinar matahari alami.

Menurut Martine, waktu yang bain untuk terpaparkan sinar matahari adalah dari pukul 09.00 hingga 13.00 "Menurut para ahli yang paling bagus untuk memaparkan sinar matahari dari pukul 09.00-13.00. Itu jika lingkungan udara di sekitar kita memang baik dan tidak terlalu banyak polusi. Jam itu yang paling efektif," ujar Martine.

Guru Besar Fakultas Ekologi  Manusia IPB, Prof Hardinsyah, M.S mengatakan sumber makanan yang mengandung vitamin D tidak hanya berasal dari ikan. Kuning telur juga menggandung vitamin D. "Selain makanan, vitamin D didapat dari terkena sinar matahari cukup selama 20 menit. Serta lakukan olahraga, 3 hingga 4 kali seminggu," tutur Hardinsyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement