Ahad 22 Mar 2015 09:12 WIB

Memutihkan Gigi tak Sehat Bagi Mulut

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gigi putih (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Gigi putih (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO - Tidak ada cara yang mudah untuk menangani perubahan warna gigi, seperti menggunakan pasta gigi khusus yang dibeli di apotek atau obat pemutih gigi yang dibeli dari dokter gigi. Semua metode tersebut dapat bekerja dengan baik, namun membutuhkan sedikit kesabaran dan hasilnya hanya bertahan sementara.

Kandungan hidrogen peroksida yang tinggi dalam obat pemutih yang didapatkan dari dokter gigi memang cenderung lebih cepat membantu proses pemutihan gigi. Namun gigi dan gusi rentan terkena iritasi karena sensitivitasnya yang tinggi.

Dilansir dari New York Times, Sabtu (21/3), beberapa dokter gigi mengatakan saat ini penggunaan teknologi laser banyak digandrungi orang-orang untuk memutihkan gigi. Meski demikian, Jurnal Kedokteran Gigi pada 2007, menyatakan penggunaan laser berdampak pada jaringan pulpa yang ada di dalam gigi.

Jika pulpa terluka, maka pemutihan gigi harus dihentikan dan jaringan harus segera diperbaiki. Teknologi laser memberikan efek dehidrasi pada gigi sehingga gigi dapat terlihat lebih putih. Sebelumnya gigi akan terlebih dahulu terlihat lebih gelap karena proses rehidrasi.

"Tren cara memutihkan gigi dengan teknologi laser sangat tinggi karena pemasarannya yang bagus," ujar peneliti dari Universitas Colorado, Ronald D. Perry.

Profesor Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Colorado, Clifton Carey, juga memperingatkan semua metode pemutihan gigi dirancang untuk mengembalikan alami warna gigi. Sehingga ada kemungkinan gigi malah menjadi lebih kuning setelah melakukan pemutihan.

Perubahan warga gigi, kata dia, dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti konsumsi kopi, cola, dan rokok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement