Selasa 19 Apr 2022 11:20 WIB

Memahami Kronologi Turunnya Ayat-Ayat Alquran

Memahami Kronologi Turunnya Ayat-Ayat Alquran

Rep: C24/ Red: Ilham
Anak-Anak India tengah membaca Alquran
Foto: AP
Anak-Anak India tengah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengetahui asal dan ketertiban dari beberapa wahyu itu penting untuk memahami maknanya. Ayat lebih mudah dipahami jika ada yang tahu waktu dan keadaan yang berhubungan dengan itu.

Daftar menurut Nu`man bin Bashir dan diberikan kepada Ibnu An-Nadim di Fihrist, menurutnya urutan kronologis wahyu Quran adalah sebagai berikut.

96, 68, 73, 74, 111, 81, 94, 103, 89, 93, 92, 100, 108, 102, 107, 109, 105, 112, 113, 114, 53, 80, 97, 91, 85, 95, 106, 101, 75, 104, 77, 50, 90, 55, 72, 36, 7, 25, 35, 19, 20, 56, 26, 27, 28, 17, 11, 12, 10, 15, 37, 31, 23, 34, 21, 37, 40, 41, 47, 43, 44, 45, 46, 51, 88, 18, 6, 16, 71, 14, 32, 52, 67, 69, 70, 78, 79, 82, 84, 30, 29, 83, 54, 86. (Ibnu An-Nadim 1: 49-52)

Pentingnya mengetahui asbabunnuzul wahyu tersebut adalah untuk memahami maknanya. Ayat akan lebih mudah dipahami jika mengetahui waktu, alur, dan keadaan yang berhubungan dengan hal yang terjadi pada masa turunnya wahyu.

 

Misalnya, banyak ayat dari periode Makkah akan sangat berarti bagi muslim yang tinggal di lingkungan yang sangat tidak Islami. Sebab, di masa itu masyarakat Mekah belum mengenal Islam. Sementara dalam periode Madinah akan menarik banyak umat Islam yang sedang dalam proses pembentukan umat.

Dalam beberapa kasus, seseorang tidak bisa memutuskan suatu hukum yang mengikat kaum muslimin dengan menggunakan ayat Alquran kecuali dengan pengetahuan alasan turunnya ayat tersebut.

Mengetahui kronologi ayat-ayat Alquran menjadi penting untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang. Seperti larangan alkohol, mengapa dilarang padahal sebelumnya tidak diatur. Bagaimana melihat hal tersebut berkembang secara historis pada masa kenabian.

Pengetahuan tentang periode Makkah dan Madinah dalam Alquran berasal dari para sahabat Rasulullah dan tabiin (pengikut sahabat). Akan tetapi, Nabi sendiri tidak mengatakan tentang hal ini. Soalnya, pada saat itu semua orang menjadi saksi peristiwa sebab musabab turunnya ayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement