Kamis 05 Mar 2015 19:13 WIB

Imunisasi Juga Penting Bagi Dewasa, Lho

Rep: MG ROL 32/ Red: Indira Rezkisari
Vaksin
Foto: pixabay
Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, Imunisasi masih dipandang sebagai urusan kesehatan bayi dan anak-anak. Orang dewasa padahal tak kalah untuk pentingnya mendapatkan imunisasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Program imunisasi pada bayi dan anak sudah dilakukan sejak lama dengan lewat Program Imunisasi Nasional (PIN). Di beberapa daerah angka anak dan bayi yang menerima imunisasi mencapai di atas 80 persen, namun terdapat pula beberapa daerah yang cakupannya masih di bawah itu.

Anggota Penghimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI mengatakan, sebenarnya imunisasi pada dewasa sangat penting. Karena terdapat banyak penyakit yang dapat dicegah penularannya pada dewasa dan usia lanjut. Imunisasi dewasa dapat mencegah kematian 100 kali lebih banyak daripada anak.

Vaksin yang perlu diberikan pada orang dewasa antara lain vaksin Tetanus dan Diphteria (Td), Measles, Mumps, Rubella (MMR), Influenza, Pneumokokus, Hepatitis A, Hepatitis B, Meningokok, Varisela, Demam Tifoid, Yellow fever, Hapanese encephalitis, dan Rabies. Masing-masing vaksin memiliki fungsi dan pencegahan yang berbeda.

Di Indonesia, vaksinisasi terhadap orang dewasa yang biasa dilakukan adalah memberi vaksin meningitis dan influenza pada para calon haji. Selain itu sejak 2008, Indonesia sudah menyediakan vaksin Human Papilloma Virus (HPV), vaksin ini dapat mencegah terjadinya kanker serviks, kondiloma akuminata, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh infeksi HPV.

"PAPDI sepakat memanfaatkan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV di samping upaya-upaya pencegahan lain, penggunaannya dimaksudkan untuk mencegah kanker serviks, lesi prakanker, kondiloma akuminata, dan penyakit lainnya yang disebabkan infeksi HPV. Vaksin ini terutama ditujukan pada kelompok usia 12-26 tahun. Namun, pengguna usia 27-55 tahun dan orang yang telah melakukan hubungan seksual tidak akan mendapatkan manfaat yang maksimal dibanding dengan usia 12-26 tahun yang belum berhubungan seksual," ungkapnya, beberapa waktu lalu.

Vaksin ini harganya cukup tinggi. Masyarakat pun harus mengeluarkan biaya sendiri karena belum adanya program imunisasi dewasa yang dibiayai pemerintah. "Sebenarnya harganya tidak tinggi, karena vaksin HPV ini dapat bertahan 10 tahun, dibandingkan saat Anda sudah terjangkit penyakit tersebut, pasti biayanya lebih mahal," tambahnya.

Karena belum ada sokongan pemerintah, masyarakat diharapkan memiliki kesadaran masyarakat pentingnya imunisasi dewasa untuk mencegah infeksi-infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama pada usia lanjut. "Beberapa rumah sakit besar sudah menyediakan vaksin dewasa, jadi jangan ragu untuk imunisasi agar tubuh dapat terlindungi dari virus dan infeksi lainnya," ujarnya.

Kanker leher rahim atau lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang wanita. Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). Infeksi sering terjadi pada kalangan dewasa muda usia 18-28 tahun. Wanita yang berhubungan seksual di bawah usia 20 tahun dan sering berganti pasangan berisiko tinggi untuk terkena HPV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement