Jumat 20 Feb 2015 14:00 WIB

WEF, Ajang Indonesia Dorong Investasi Infrastruktur

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,

Menjadi negara anggota G-20 yang dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat, Indonesia didaulat menjadi tuan rumah perhelatan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) ke-24 yang akan berlangsung pada 19-21 April 2015. Pada tahun ini, WEF mengusung tema “Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism” dan akan berfokus pada tiga pilar, yakni regional baru, ekonomi baru, dan kewarganegaraan baru.

Didaulat sebagai tuan rumah WEF ke-24, pemerintah menyatakan akan memanfaatkannya sebagai momen untuk mendorong investasi di bidang infrastruktur. Dari perhelatan tersebut,  pemerintah menargetkan memperoleh dana investasi swasta hingga Rp 530 triliun.

“Keuntungan yang ingin diambil, jelas Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil sehingga kita harapkan bisa menarik investasi dan usaha dagang mereka (dari  peserta WEF on East Asia),” kata Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Jakarta, Rabu (18/2).

Terlebih lagi, menurut Bachrul, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2015 hingga tujuh persen, anggaran negara hanya sanggup menyediakan Rp 129 triliun untuk investasi. Karenanya, kata dia, pemerintah akan mempergunakan kesempatan tersebut memberikan pemahaman kepada para partisipan terkait kebijakan dan program pemerintah.

“Untuk memberikan pemahaman tentang kebijakan pemerintah dalam lima tahun ke depan, khususnya yang mendukung pencapaian iklim bisnis yang kondusif di Indonesia, dan juga potensi investasi yang terbuka bagi dunia usaha,” tutur Bachrul.

Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut akan dihadiri CEO utama dunia maupun pimpinan perusahaan besar dan berpengaruh dunia dan Indonesia berkesempatan untuk melakukan  pendekatan untuk terus mendorong kebijakan Indonesia agar bisa diterima pelaku usaha tersebut. Sekitar 650 peserta dari seluruh dunia dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan WEF ke-24.

Dijelaskan Bachrul, kawasan Asia saat ini mengalami peningkatan pesat dalam perekonomian, terutama dalam sektor perdagangan. Menurutnya, peran Asia sebagai leading perekonomian  dunia sudah saatnya digaungkan.

Direktur Senior WEF Asia-Pasifik Sushant Palakurthi Rao menyatakan, pertemuan WEF ke-24 akan menjadi pertemuan yang unik. “Kita akan menghadirkan para pengambil keputusan lintas  sektoral untuk melihat berbagai tantangan utama khususnya terkait pendidikan, ketahanan pangan, maupun juga akses energi. Bagaimana tantangan tersebut, baik untuk Indonesia maupun  Asia-Afrika bisa disikapi oleh para pengambil keputusan,” ujarnya.

Dalam pertemuan WEF ke-24 ini akan dilakukan dialog antarbangsa yang membahasa isu seputar kesehatan, pendidikan, akses energi, dan urusan publik lainnya. Sebagai negara kepulauan, menurut Rao, Indonesia akan banyak memberi sumbangan dalam pembangunan kepercayaan. “Telah terbukti Indonesia dapat bersatu meski dalam lingkup kepulauan dan keberagaman yang kaya,” ucapnya. 

Ditegaskannya, penting bagi warga dunia untuk memperkaya dialog dalam rangka meningkatkan kerja sama regional. Dialog akan membangun kepercayaan yang berdampak pada pengambilan keputusan penting dalam mengakselerasi pembangunan sosial-ekonomi dunia. n c78 ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement