Kamis 12 Feb 2015 19:00 WIB

Menristek Berharap Muncul Kampus Kelas Dunia di Indonesia Timur

Rep: Irwan Kelana/ Red: Dwi Murdaningsih
Menristek Dikti Mohamad Nasir
Foto: Antara
Menristek Dikti Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Moh  Nasir berharap muncul universitas kelas dunia di kawasan Indonesia Timur. “Saya bermimpi  di kawasan Timur Indonesia pintu gerbangnya adalah Makassar dan di sana ada universitas kelas dunia. Upaya apa pun  yang akan dilakukan, kami dari pemerintah akan memasilitasi, selama sesuai aturan dan standar yang berlaku,” kata Moh Nasir  saat menerima audiensi rombongan dari Universitas Bosowa Makassar di kantor Menristek Jakarta, Kamis (12/2). 

Dia berharap Universitas Bosowa menjadi universitas kelas dunia dan menjadi hub bagi kawasan timur Indonesia. Kalau hal itu terwujud, maka akan lebih mudah mendorong daerah-daerah lainnya di kawasan timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua untuk juga memiliki PTS kelas dunia.

Pembina Yayasan Aksa Mahmud, H M Aksa Mahmud mengatakan kedatangan rombongan dari Universitas Bosowa itu terutama untuk melaporkan mengenai perubahan nama dari Universitas 45 menjadi Universitas Bosowa. Selain itu, ia juga sedang mengurus perizinan pembukaan fakultas baru di Universitas Bosowa, yakni fakultas kedokteran.

“Sejak setahun yang lalu, Yayasan Aksa Mahmud mengakuisisi Universitas 45 dan kini namanya telah diganti menjadi Universitas Bosowa,” tutur Aksa.

Masuknya Yayasan Aksa Mahmud ke Universitas 45 dan kini berganti nama menjadi Universitas Bosowa dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya di kawasan timur Indonesia. Saat ini Bosowa Group, melalui Bosowa Foundation dan Yayasan Aksa Mahmud telah mengembangkan lembaga pendidikan dari jenjang TK-SMA di Bogor, Cilegon dan Makassar serta politeknik dan universitas di Makassar.

Rektor Universitas Bosowa Saleh Pallu mengatakan, sejak Yayasan Aksa Mahmud masuk ke Universitas 45 kemudian berubah namanya menjadi Universitas Bosowa, pihaknya melakukan berbagai peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. “Kami menerapkan sejumlah aturan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Universitas Bosowa, antara lain tidak boleh merokok di dalam kampus, tidak boleh berambut gondrong, dan mahasiswa harus bersepatu di kampus, tidak boleh memakai sandal,” papar Saleh Pallu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement