Selasa 10 Feb 2015 10:35 WIB

Makin Banyak Mahasiswa Asing Kuliah di Kampus Indonesia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah mahasiswa IPB terlibat dalam program jumling di Desa Ciherang
Foto: Humas IPB
Sejumlah mahasiswa IPB terlibat dalam program jumling di Desa Ciherang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya mahasiswa Indonesia yang semakin banyak kuliah di luar negeri. Mahasiswa asing yang berkuliah di kampus-kampus Indonesia kini semakin banyak. Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Hermanto Siregar, mengatakan banyaknya pelajar asing yang menuntut ilmu di Indonesia memilik dampak positif.

Banyaknya mahasiswa asing yang menuntut ilmu di kampus-kampus dalam negeri, kata dia menuntut penyajian dalam perkuliahan dan standar praktikum harus ditingkatkan oleh perguruan tinggi lokal sehingga memenuhi standar internasional. Hal itu menurutnya, akan meningkatkan daya saing perguruan tinggi secara keseluruhan. Di samping itu, dengan sendirinya akan mendorong mahasiswa lokal untuk tidak mau kalah bersaing dengan pelajar asing. Dalam hal ini, pelajar pribumi akan bersaing secara sehat dengan pelajar asing. 

Dengan adanya mahasiswa asing tersebut, pergaulan mahasiswa akan menjadi lebih global. Di IPB sendiri, terdapat sekitar 250 mahasiswa asing. Dari yang ia amati, keberadaan mereka berdampak positif terhadap mahasiswa lokal. Mahasiswa dituntut untuk meningkatkan bahasa inggris mereka, begitu juga dengan dosennya yang dituntut untuk meng-upgrade perkuliahannya. Selain itu, keterbukaan pendidikan bagi asing akan meningkatkan citra pendidikan Indonesia di kancah internasional. Di sini, pendidikan di Indonesia khususnya perguruan tinggi perlu meningkatkan kualitasnya baik itu dari segi penelitian atau riset, dosen, dan anggaran dari pemerintah. 

“Kalau kita mau maju begitu, kalau tidak kita akan tetap berada di dalam tempurung,” ujar dia, baru-baru ini.

Sementara itu, ia menilai dampak negatifnya tidak banyak. Secara budaya, budaya lokal tidak akan serta merta terbawa arus dengan berdatangannya pelajar asing. Malahan menurutnya, para pelajar asing tersebut akan mengikuti dan terbawa oleh budaya lokal. 

Ia mengatakan, lulusan pelajar pribumi tidak perlu khawatir dengan adanya pandangan bahwa pelajar asing tersebut akan menggeser posisi ketersediaan lapangan pekerja. Karena persentase pelajar asing di Indonesia masih rendah. Sektor pendidikan di Indonesia cukup bersaing. Karenanya, pelajar pribumi juga tidak perlu berbondong-bondong belajar ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Apalagi, karena biaya pendidikan di luar negeri terbilang mahal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement