REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Achmad Iqbal melantik dan mengambil sumpah tujuh pejabat baru di lembaga yang dipimpinnnya.
Ketujuh pejabat baru tersebut, terdiri dari pejabat direktur dan dua orang wakil direktur program pascasarjana, dua orang ketua lembaga, serta kepala UPT layanan internasional.
''Pelantikan pejabat baru untuk memenuhi ketentuan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Unsoed yang baru. Dalam SOTK yang baru, untuk memiliki satu lembaga baru Lembaga Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi,'' kata Staf Ahli Rektor Bidang Humas Unsoed Alief Einstein, Ahad (8/2).
Ketujuh pejabat yang dilantik, terdiri dari Prof Totok Agung Dwi Haryanto yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana masa jabatan 2015–2019, Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Imam Widhiono, dan Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Pascasarjana Dr Rili Windiasih.
Pejabat baru lainnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah Prof Suwarto, Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Prof Ade Maman Suherman serta Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (LPTSI) Prof Wardhana Suryapratama. Sedangkan Kepala UPT Layanan Internasional dijabat oleh Suprayogi.
Dalam pelantikan tersebut, Rektor meminta agar pejabat direktur dan wakil direktur Program Pascasarjana yang baru untuk mengidentifikasi potensi pendirian program-program studi S2 maupun S3 yang strategis, khas serta dibutuhkan oleh masyarakat.
''Kami juga minta agar pejabat direktur Program Pascasarjana melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi program-program studi yang sudah ada sehingga bisa memenuhi standar nasional, bahkan internasional,'' katanya.
Sementara kepada ketua LPPM yang baru, Rektor berpesan agar terus mempertahankan dan meningkatkan tradisi riset dan pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan selama ini.
''Ketua LPPM harus terus mendorong terlaksananya penelitian dan inovasi yang unggul, yang pencapaiannya bisa diukur dari jumlah publikasi yang terindeks dan hak kekayaan intelektual yang dicapai,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
