Kawasan Serpong dan sekitarnya tetap menjadi magnet bagi para pengembang properti dalam melebarkan sayap bisnisnya. Salah satunya seperti yang dilakukan PT Waskita Karya Realty yang membangun proyek apartemen Brooklyn senilai 1,2 trilun.
Penyelesaian pembangunan proyek apartemen Brooklyn tersebut, saat ini sudah mencapai 50 persen. Dari Apartemen Brooklyn, Waskita Karya telah mengantongi penjualan properti sebesar Rp 1,15 triliun atau setara 95 persen dari persediaan unit apartemen. Waskita Karya Realty saat ini juga tengah memproses pembebasan tanah seluas satu hektare di Serpong. "Rencananya pembangunan apartemen di lokasi itu akan dimulai pada 2016," kata Direktur Utama Waskita Realty Didit Oemar Prihadi, Jumat (23/1).
Perusahaan pelat merah ini juga mengincar lahan seluas lima hektare di wilayah Serpong. Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan telah menganggarkan Rp 827 miliar pada tahun ini. "Seluruh lahan itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan apartemen kelas menengah ke atas," kata Didit
Selain Serpong, pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan super blok di Surabaya seluas 34 ribu meter persegi. Pembangunan proyek senilai Rp 9 triliun tersebut merupakan kerja samanya bersama pengembang, PT Darmo Permai, dengan kepemilikan saham 51 persen dan 49 persen.
Sepanjang 2014 lalu, PT Waskita Karya Tbk berhasil meningkatkan laba bersih tahun 2014 sebesar 36 persen, yakni senilai Rp 501 miliar melalui anak perusahaan di bidang property, yaitu PT Waskita Karya Realty, berencana untuk menggarap beberapa proyek properti pada 2015. Tahun ini, Waskita Karya menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk modal kerja di sektor properti. Jumlah tersebut setara 50 persen dari total belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan, yakni sebesar Rp 2 triliun.
Dengan modal tersebut, laba bersih Waskita Realty tahun ini ditargetkan mencapai Rp 250 miliar atau 11 kali lipat dibandingkan realisasi 2014 senilai Rp 28 miliar. Dengan demikian, segmen realty menempati porsi 38,4 persen dari total target laba bersih Waskita Karya sebesar Rp 650 miliar. Waskita Karya juga mengincar kawasan di luar Pulau Jawa, termasuk membidik Bali sebagai kawasan pembangunan apartemen baru.
Waskita Karya Realty berharap dapat melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2017. "Kami bercita-cita untuk segera go public. Menjadi perusahaan terbuka akan memberikan banyak keuntungan, serta membuka peluang yang lebih luas," kata Didit. c72 ed: Hiru Muhammad