Rabu 28 Jan 2015 15:20 WIB

Cantik, Haruskah Putih dan Langsing?

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Cobalah lihat iklan atau promosi produk kecantikan di berbagai media. Seperti apakah kecantikan yang ditawarkan? Cantik itu berarti berkulit putih, langsing, berambut hitam lurus, serta bertubuh tinggi semampai. Benarkah seperti itu?

Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), opini cantik bagi perempuan memang sudah terbentuk sejak lama. Tidak terlepas dari peran media, konsep cantik secara standar didefinisikan dengan langsing, putih, dan tinggi.

 

Tidak percaya? Cobalah simak sinetron-sinetron remaja yang belakangan marak. Lihatlah sosok remaja putri yang eksis di sekolahnya. Ia digambarkan sebagai sosok perempuan dengan bentuk fisik yang dianggap ideal, seperti tinggi, putih, dan langsing, plus rambut yang menawan.

Sedangkan, remaja yang memiliki fisik gemuk, pendek, dan hitam akan menjadi bahan olok-olokan di lingkungan sosial juga sebagai sosok penghibur untuk menambah unsur komedi dalam sebuah cerita.

Konsep diri seperti ini lantas diikuti oleh anak muda pada kehidupan nyata. Bahkan, ada juga yang menganggap status sosial dan penampilan sempurna menjadi prioritas utama.

“Rata-rata semua remaja memang memiliki konsep cantik demikian. Nah, di usia mereka itu, para remaja, terutama perempuan, sedang ingin mengambil posisi agar diterima dan dihargai setinggi mungkin,” ujar Vera.

Maraknya berbagai hal yang dilakukan seorang perempuan agar dapat tampil cantik memang tidak dapat terlepas dari faktor lingkungan. Konsep cantik yang telah ditampilkan sedemikian rupa dan dibawa dalam kehidupan nyata membuat setiap perempuan berlomba agar mendapatkan bentuk fisik yang “sempurna” seperti idolanya di televisi.

 

Padahal, kecantikan secara fisik bukanlah merupakan satu-satunya hal yang dibutuhkan oleh para perempuan. Tanpa kemampuan yang didapat dari bakat dan kepintaran tiap-tiap individu, kecantikan fisik seakan tidak ada apa-apanya.

 

Menurut Vera , pola pikir kecantikan fisik merupakan segalanya dapat diubah dengan arahan-arahan yang diberikan kepada para perempuan sejak dini. Arahan ini dapat diberikan, baik dari orang tua maupun orang-orang terdekat, seperti teman, sahabat, dan saudara.

 

“Misalkan dengan kemampuan dan bakat mereka yang justru lebih penting dari penampilan fisik semata. Dengan demikian, remaja-remaja bisa meraih prestasi lebih dan tidak lagi minder dengan fisik yang tidak seperti selebritas,” kata Vera.

Ia menambahkan, dengan bakat serta kemampuan kita akan menjadi lebih percaya diri. Kepercayaan diri ini pada akhirnya tidak lagi membuat para perempuan memandang penampilan fisik sebagai hal yang terpenting, namun terus berupaya mengembangkan prestasi yang tentunya berguna baik untuk saat ini maupun pada masa yang akan datang.

Berpikir positif

Seniman rias Carolina Septerita berpendapat senada. Ia mengatakan, banyak perempuan yang justru melupakan pentingnya kecantikan dari dalam alias inner beauty. “Padahal, kecantikan dari dalam memang lebih penting.”

Menurutnya, setiap perempuan telah dilahirkan menjadi cantik, sebenarnya kecantikan ada dalam diri setiap perempuan. “Untuk menambah rasa percaya diri, setiap bangun pagi kita harus selalu berterima kasih kepada Allah lalu harus mengubah mindset kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap wanita perlu membiasakan diri melihat kaca pada pagi hari seraya menyatakan “Aku cantik dan bersemangat untuk melakukan semua kegiatan hari ini” secara berulang-ulang. Melalui cara itu, kepercayaan diri pun bisa tumbuh.

Carolina menegaskan, kepercayaan diri seseorang bukan hanya karena ulasan make up, melainkan juga pemikiran yang harus diubah. Dengan kata lain, setiap wanita harus meyakini bahwa dirinya merupakan “sesuatu”.

Perempuan yang pernah merias para finalis World Muslimah 2014 ini menjelaskan, kecantikan bakal terpancar dari dalam diri yang selalu berpikiran positif. Bila masih ada aura negatif yang membuat kita khawatir, takut, dan sifat manusia lainnya, inner beauty tak akan muncul.

“Akhirnya, inner beauty nggak tampak karena kita sering murung, sering nangis, sering cemberut. Kalau sudah begitu, mau make up dempul kayak apa pun tetap nggak akan terlihat cantik,” katanya menjelaskan.

c66/c91 ed: Endah Hapsari

***

Make Up Hanya Pelengkap

Seniman rias Carolina Septerita tak memungkiri kecantikan dari dalam juga perlu diimbangi dengan kecantikan di luar agar semakin sempurna. Bagi Carolina keduanya tak bisa dipisahkan.

Maka, wajib bagi perempuan merawat kulit, seperti melindungi dari sengatan matahari atau sinar ultraviolet. Tak hanya itu, perawatan wajah dari pagi hingga malam juga harus  diperhatikan.

Kelembaban bibir pun jangan dilupakan, pastikan kelembabannya tetap stabil, dan tak kering. Sebisa mungkin menjaga kekenyalan kulit supaya terhindar dari jerawat, flek hitam, serta penuaan dini. “Make up hanya penambah kayak aksesori yang menambah untuk lebih cantik lagi. Jadi, bila dengan inner beauty kita cantik 70 persen, make up melengkapi agar menjadi cantik 100 persen,” ujar perias profesional ini.

Carolina memastikan, setiap wanita telah diberikan Allah wajah yang sempurna. Tinggal bagaimana kita memperlakukannya. Jadi, tak perlu khawatir bila postur tubuh kamu tak tinggi semampai layaknya model sebab kita tetap bisa tampak cantik. Tak hanya dari luar, tetapi dari dalam pula.

Carolina menyayangkan bila banyak wanita sekarang melakukan operasi plastik atau menambahkan silikon di wajahnya sebab cara tersebut sama dengan menyakiti diri sendiri. Ia menambahkan, Islam mengharamkan segala tindakan semacam itu.

Perempuan berkerudung ini menyebutkan, kekurangan di wajah dapat ditutupi tanpa harus operasi. Teknik make up tertentu mampu membuat wajah terlihat berbeda tanpa harus dibedah.

“Sekarang mudah. Segala teknik make up bisa kita dapatkan lewat Youtube. Kamu bisa belajar make up secara instan dan cepat, nggak kayak dulu harus kursus make up dulu,” katanya.

Ia memahami, mungkin saat belajar, awalnya nggak bagus, namun bila sering diasah, lama-kelamaan pasti bisa. Hanya, Carolina mengimbau, berdandan tak perlu terlalu tebal, cukup disesuaikan dengan karakter diri.

Bagi mereka yang baru belajar merias wajah, ia juga memberi saran, sebaiknya jangan gunakan beragam warna cerah dahulu. “Jadi, kalau ada yang alisnya sudah tebal, sebenarnya nggak perlu dipertebal lagi dengan pensil alis,” ujarnya.

***

Trik Cantik

Seniman rias Carolina Septerita memberikan trik cantik agar kekurangan pada wajah dapat ditutupi dengan make up.  Bagi Carolina langkah pertama yang harus dilakukan sebelum ber-make up, yakni kenali wajah terlebih dahulu. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan make up yang sesuai untuk mempercantik diri. Berikut trik tersebut.

1. Alis

Bagi wanita yang memiliki alis tebal, tetapi warnanya tak terlalu hitam, dapat disiasati dengan maskara cokelat yang digradasi ke atas. Sebaliknya, jika alis tebal tersebut telah berwarna hitam pekat, jangan gunakan maskara lagi, namun pakai kuas yang berbentuk seperti mascara, lalu disemprotkan hairspray, kemudian digradasi ke atas dengan cara mengambang. Dan, jangan ditekan karena bisa menempel pada kulit.

2. Mata

Untuk mempercantik area mata, bagi pemula sebaiknya gunakan eyeliner tepat di pertumbuhan bulu mata di bagian atas, lalu digradasi sepanjang pertumbuhan bulu mata. Setelah itu, berikan eyeliner putih di bagian dalam bawah mata supaya mata terlihat lebih besar walau sedang lelah.

Hasil sempurna bisa didapatkan dengan menggunakan maskara, kemudian didiamkan sebentar, lalu dijepit. Setelah ujung bulu mata lentik, barulah tambahkan mascara, namun dengan cara zigzag agar semua sela pertumbuhan bulunya dapat tersentuh semua. “Itu cara bikin bulu mata tebal, nggak perlu pakai bulu mata palsu,” ujarnya tegas. Ia menambahkan, bulu mata bawah juga perlu diberikan maskara pula.

3. Pipi

Carolina pun memberikan trik make up bagi kamu yang memiliki pipi chubby alias tembem. Menurutnya, blush on cokelat dapat membuat pipi terlihat lebih tirus. Caranya, pulaskan blush on warna cokelat tepat di tulang pipi ke arah ujung bibir. Jaraknya tiga sentimeter dari pengaplikasian blush on ke ujung bibir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement