Rabu 21 Jan 2015 18:38 WIB

Indonesia Pintar Sambut Baik Penghentian UN

Rep: c64/ Red: Ilham
Ujian Nasional SMP
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ujian Nasional SMP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Indonesia pintar menyambut positif rencana penghentian Ujian Nasional (UN) sebagai penentuan kelulusan peserta didik, baik tingkat dasar, menengah, maupun atas.

Sekretaris Jenderal Gerakan Indonesia Pintar, Alpha Amirrachman mengatakan, hal itu merupakan kesempatan bagi pendidik untuk benar-benar dapat mengeksplorasi dan mengembangkan minat dan bakat masing-masinh peserta didik.

"Sehingga, peserta didik tidak lagi dihantui oleh pikiran kemungkinan lulus atau tidak hanya karena UN saja," katanya, Rabu (21/1).

Ia menuturkan, selama ini banyak peserta didik dan kepala sekolah yang selalu mengalami tekanan dari pemimpin pemerintah daerahnya. Khususnya, bagi mereka yang berkepentingan untuk meningkatkan prestasi di daerahnya. Mereka dituntut mencapai tingkat kelulusan hampir mendekati 100 persen.

Menurut dia, peserta didik tidak sepantasnya ditekan seperti itu. Biarkan saja mereka tumbuh dan berkembang dengan semangat yang tinggi untuk mengeksplorasi hal-hal baru.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra mengatakan, hasil dari penghentian UN itu belum terlihat karena ujian akhir pascapenghentian UN belum terlaksana. Oleh karena itu, penting untuk duduk dan membahas bersama terkait permasalahan ini.

"Saat ini, baik atau tidaknya maupun maju mundurnya pendidikan Indonesia karena penghentian UN, masih belum bisa dipastikan," katanya, Rabu (21/1).

Jangan sampai, kata dia, masalah UN terjadi seperti pada permasalahan Kurikulum 2013 yang secara tiba-tiba ditunda tanpa adanya koordinasi lebih jauh. Padahal, terdapat 6.221 yang sudah melaksanakan K13. "Sebenarnya, akan dibawa ke arah mana Kemendikbud ini, janganlah diperlakukan laiknya memilih makanan yang hanya sesuai selera," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement