Kamis 15 Jan 2015 02:23 WIB

Kembangkan Obat Herbal, UHAMKA Belajar dari Cina

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
uhamka universitas muhammadiah Prof Dr HAMKA
Foto: dok.uhamka
uhamka universitas muhammadiah Prof Dr HAMKA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA), Profesor Suyatno mengatakan, universitas yang dipimpinnya melakukan kolaborasi riset dengan Cina dalam mengembangkan riset obat herbal, Rabu, (14/1).

Target kolaborasi riset tersebut, ungkap Suyatno, agar terjadi saling tukar menukar ide. Selain itu juga untuk memublikasikan riset yang dilakukan UHAMKA secara internasional.

Menurut dia, riset obat herbal paling banyak dilakukan dengan Cina yaitu Hubai University. "Kami melakukan riset obat herbal dengan Cina karena Cina sangat terkenal dengan pengobatan herbal," jelas Suyatno.

Menurutnya, obat herbal, harus dikembangkan. Sebab Indonesia mempunyai  alam yang luar biasa, tanamannya banyak yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal. "Saat ini baru ratusan ribu tanaman obat herbal yang dimanfaatkan. Padahal Indonesia punya jutaan tanaman herbal,"katanya.

Selama ini, papar Suyatno lebih lanjut, Indonesia dalam pengobatan kebanyakan berkiblat ke Barat yang cenderung memakai obat-obat kimia. Sementara obat herbal tidak digarap dengan baik.

UHAMKA, jelas Suyatno, ingin mengembangkan dua cara pengobatan. Pengobatan pertama menggunakan pengobatan kimia ala barat, sedangkan pengobatan kedua pengobatan dengan obat herbal.

"Ini yang akan kami kembangkan di jurusan farmasi. Jadi ada dua jenis pengobatan, agar ada variasinya," kata Suyatno menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement