Selasa 09 Dec 2014 15:14 WIB

Anies Minta Sekolah Lakukan Penilaian Sebelum Terapkan Kurikulum 2013

Anies Baswedan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta sekolah yang baru satu semester menjalankan Kurikulum 2013 melakukan penilaian kesiapan ke kementerian apabila ingin tetap menjalankan kurikulum tersebut.

"Kesiapan ini tidak hanya dinyatakan oleh pihak sekolah atau kepala daerah di wilayah itu saja. Sekolah yang baru satu semester namun ingin tetap menjalankan Kurikulum 2013 perlu melakukan penilaian kesiapan ke kementerian," kata Anies Baswedan di sela pembukaan "International Fair of Special Educational Needs" di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, penilaian kesiapan ke Kementerian Dikbud tersebut diperlukan agar pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat terkontrol.

Ia menyebutkan kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 tidak hanya tergantung pada mekanisme implementasi semata tetapi yang paling penting adalah kesiapan guru di sekolah tersebut.

Menteri mengibaratkan pergantian kurikulum tersebut sama dengan pergantian sistem operasi di komputer. "Jika orang yang memanfaatkan belum siap, maka sistem operasi apapun yang digunakan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Ia menampik anggapan bahwa pergantian pemerintahan selalu diidentikkan dengan pergantian kurikulum pembelajaran. "Kami tetap akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013. Evaluasi awal akan dilakukan akhir pekan ini," katanya.

Anies mengatakan hasil evaluasi awal pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan revisinya."Apakah revisinya berlangsung panjang atau pendek akan kita ketahui setelah evaluasi," katanya.

Sementara itu, bagi sekolah yang sudah menjalankan Kurikulum 2013 selama tiga semester dapat melanjutkan pelaksanaan kurikulum tersebut.

"Namun, jika sekolah tersebut kesulitan, maka mereka bisa saja kembali ke Kurikulum 2006. Jangan sampai pelaksanaan Kurikulum 2013 itu jadi beban," katanya.

Sedangkan bagi sekolah yang baru menjalankan Kurikulum 2013 selama satu semester, maka sekolah tersebut dapat kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Mengenai kebutuhan buku ajar untuk Kurikulum 2013, Anies mengatakan akan tetap dijalankan karena sudah ada kontrak pengadaan buku. "Untuk buku Kurikulum 2006, juga masih banyak tersedia sehingga tidak akan sulit diperoleh," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Baskara Aji mengatakan pada prinsipnya akan mengikuti kebijakan penerapan kurikulum dari pemerintah pusat.

Namun demikian, Baskara menyebut ada beberapa usulan dari sekolah di antaranya tetap menjalankan Kurikulum 2013 karena sekolah sudah siap meskipun baru satu semester.

"Kami pun siap dievaluasi untuk pelaksanaan Kurikulum 2013. Secara umum, pelaksanaannya berjalan dengan baik meskipun adaa hambatan," katanya.

Di DIY jumlah sekolah yang sudah menjalankan Kurikulum 2013 selama tiga semester tercatat sebanyak 64 sekolah dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan pada tahun ajaran 2014/2015 seluruh sekolah sudah menjalankan kurikulum tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement