Rabu 19 Nov 2014 21:19 WIB

Produsen Otomotif Optimistis Produksi Mobil Tembus 2 Juta Unit

Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Mohammad Nuh menambahkan pemerintah harus memperkuat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi atau sains jika ingin fokus menggerakkan sektor industri, termasuk otomotif. Saat ini, lanjut Nuh, minat pelajar untuk menekuni bidang sains sebenarnya cukup besar, tetapi daya tampung yang ada di perguruan tinggi masih sangat terbatas.

"Paling tidak pada 2025 mendatang, ada sekitar 20-25 persen lulusan sains dari total lulusan perguruan tinggi yang siap ditampung sektor industri. Tentu harus ada ekspansi untuk meningkatkan daya tampung dan kerja sama dengan sektor industri sebagai pendukungnya," katanya.

Menurut Nuh, jumlah institut teknologi yang ada di Indonesia memang masih sedikit dan idealnya di sebuah pulau besar terdapat sedikitnya 10 institut, sehingga semakin banyak lulusan yang bisa dihasilkan. "Saya tidak mengukur jumlah institusi, tetapi bagaimana daya tampung itu bisa lebih diperbesar," tambah mantan Rektor ITS Surabaya itu.

Sementara itu, Direktur Korporat dan Hubungan Industrial PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas menambahkan Indonesia membutuhkan SDM yang handal, khususnya di bidang engineering, untuk mendukung tercapainya penjualan dua juta mobil pada 2018.

"Tahun ini total penjualan mobil diperkirakan sekitar 1,2 juta unit, termasuk ekspor dan saya cukup optimistis target penjualan pada 2018 bisa tercapai," kata usai menyerahkan sumbangan satu mobil contoh Toyota Fortuner kepada ITS Surabaya.

Pada dunia industri saat ini tidak terkecuali sektor otomotif, tambah Made, masih terjadi kesenjangan yang cukup besar antara jumlah dan kualitas lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan tenaga terampil dan kompeten, terutama di bidang engineering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement