Jumat 14 Nov 2014 22:55 WIB

PTS Diharap Kembangkan Berbagai Badan Usaha

Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Foto: uii.ac.id
Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perguruan tinggi swasta diharapkan dapat mengembangkan berbagai macam badan usaha untuk mendukung ketersediaan dana operasional pendidikan di kampus itu, kata Wakil Rektor II Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Nur Feriyanto.

"Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai perguruan tinggi swasta sudah sejak lama mengembangkan berbagai macam badan usaha yang tidak hanya mendukung secara finansial tetapi juga membantu proses pendidikan yang berlangsung di universitas," katanya di Yogyakarta, Jumat (14/11).

Menurut dia, badan usaha yang dijalankan UII ada dua jenis, yakni yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang dikelola Yayasan Badan Wakaf UII dan yang berbentuk unit bisnis biasa di bawah koordinasi rektorat UII.

Unit bisnis milik UII yang sudah cukup besar di antaranya Rumah Sakit "JIH", stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), PT Global Prima Utama, Centre for International Language and Culture Studies (Cilacs), Unisi Radio, dan UII Press.

"UII juga terus mengembangkan unit bisnis lain untuk menguatkan aspek finansial universitas. Saat ini sedang dibangun 'bookstore' yang akan menyediakan berbagai macam buku terutama buku asing untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa maupun dosen terhadap referensi asing," katanya.

Ia mengatakan hampir seluruh badan usaha yang dikelola UII pada awalnya lebih difokuskan untuk memfasilitasi kebutuhan dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pendidikan di kampus.

"Seperti Cilacs, kami fokuskan untuk memfasilitasi dosen yang hendak melanjutkan studi lanjut dan mahasiswa yang akan lulus dalam memenuhi standar skor TOEFL atau kemampuan bahasa asing lain," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, kontribusi badan usaha yang ada saat ini dalam mendukung pendanaan di UII dinilai masih kurang dan belum ideal, sehingga universitas terus berusaha mengembangkan lebih banyak badan usaha. "Kami masih belum ideal, kontribusinya masih sekitar lima persen saja dari total keseluruhan dana di UII," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement