Kamis 13 Nov 2014 14:40 WIB

Mendikbud: Sekolah Harus Jadi Gerakan Antikorupsi

 Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyambut Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (27/10).(Republika/Agung Supriyanto)
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyambut Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (27/10).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan sekolah menjadi instirusi bagian terpenting dalam sebuah gerakan antikorupsi.

Anies memaparkan data kualitas pendidikan sekaligus menegaskan pentingnya sekolah sebagai penggerak antikorupsi.

"Kalau bicara korupsi dan integritas mulainya dari kita. Bila sekolah-sekolah kita masih jadi ladang koruptif jangan harap generasi depan jadi generasi antikorupsi," ujar Anies dalam "internal gathering" staf Kemendikbud, Kamis (13/11).

Salah satu Menteri termuda dalam Kabinet Kerja ini juga menambahkan yang mengeloa sekolah-sekolah itu haruslah menjadi institusi yang bersih dan berintegritas.

Anies mengatakan jangan sampai setiap anak dari staf kementerian malu ayah ibunya melakukan tindakan tercela, seperti korupsi.

"Biar anak kita bicara ayah dan ibu saya orang bersih dan mereka adalah orang yang saya banggakan," tuturnya.

Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini mengatakan kelak korupsi akan menjadi sesuatu yang bersifat purba.

"Dua atau tiga dekade mendatang kita akan melihat korupsi seperti melihat suatu perbudakan maka dari itu mari sama-sama kita berantas tindak dan perbuatan korupsi itu," ujarnya

Dalam acara tersebut, Anies juga mengajak semua staf kementerian untuk memulai tahap baru dalam gerakan antikorupsi.

"Kita dalam transisi mau jadi bagian dari masa lalu atau masa depan. Hulunya gerakan antikorupsi ada di kementerian ini karena di sekolah-sekolah dan rumalah integritas diajarakan," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement