REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Target memajukan kemaritiman Indonesia mendorong sejumlah ilmuwan dari berbagai negara membahas pemanfaatan teknologi penerbangan dan keantariksaan untuk mendukung dunia maritim.
“Presiden Indonesia Jokowi memiliki visi untuk mengembangkan kemaritiman nusantara. Lapan mendukung visi ini melalui bidang ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa,” ujar
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Jasyanto, Selasa (11/11).
Ia mengatakan, pertemuan sejumlah ilmuwan tersebut menjadi ajang pertukaran informasi terkait ilmu dan teknologi penerbangan dan antariksa untuk mendukung aplikasi maritim.
Pertemuan para ilmuwan itu dilakukan melalui International Seminar on Aerospace and Technology (ISAST) II 2014 yang digelar Lapan sebagai ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi universitas, lembaga penelitian, dan industri.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari Indonesia, Jerman, Jepang, Korea, Spanyol, dan China. Selain itu, seminar juga diikuti perwakilan dari Chiba University, TU Berlin, Konkuk University, Beihang University, JAXA, IHI Corporation, dan Universidad Politécnica de Madrid.
ISAST terselenggara sejalan dengan adanya kerja sama antara Lapan, TU Berlin, dan Chiba University. Para pakar dari kedua Universitas yakni Prof Robert Luckner dari TU Berlin yang akan mengisi sesi Aeronautics.
Pembicara lainnya, Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo dari Chiba University akan mengisi sesi satelit, sedangkan Dr Teguh Rahardjo dari Kementerian Ristek dan Dikti akan mengisi sesi roket.