Rabu 15 Oct 2014 14:00 WIB

'Lupus' di SMK Musik Cibinong

Red:

Era ‘80-an, ada sebuah novel remaja dengan tokoh bernama Lupus yang dimunculkan oleh Hilman Hariwijaya. Sosoknya yang periang dan disenangi banyak teman itu sempat menjadi figur idola remaja saat itu. Lalu, muncullah pelesetan yang menyebut Lupus singkatan dari "Lupa pulang sekolah".

Pelesetan Lupus ini tampaknya cocok ditujukan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Cibinong, Jawa Barat. SMK tersebut memiliki jurusan yang cukup langka di negeri ini, yaitu kejuruan bidang musik. Saking asyik belajar, acap kali siswa lupa jam pulang sekolah sudah tiba. "Kadang siswa harus dipaksa pulang saking keasyikan bermain musik," ujar Ganang, seorang staf tata usaha SMKN 2 Cibinong.

Saking cintanya pada sekolah dan enggan pulang, tentu menjadi hal yang istiwewa. Yuniati, orang tua dari Firly Mutia Pertiwi (14 tahun), pernah mengaku heran dengan kelakuan putrinya. Pasalnya, Mutia yang baru saja pulang dari sekolah tiba-tiba berkata ingin kembali ke sekolah lagi. Padahal, pulang sekolahnya pun sudah sore. "Biasanya anak-anak pulang sekolah mengeluh capek, ini malah baru sampai rumah beberapa menit, terus bilang mau kembali ke sekolah lagi, heran juga melihatnya," kata Yuniati.

Saat mendatangi sekolah yang terletak di Jalan Karadenan Cibinong, Kabupaten Bogor, itu, auranya memang terasa beda. Alunan syahdu biola bersahut-sahutan berpadu dengan denting piano yang dimainkan siswa SMK musik ini.

Nada-nada merdu mudah ditangkap telinga karena memang belum ada pengedap suara di ruang praktik tempat para siswa berlatih. SMK Musik Cibinong merupakan sekolah kejuruan musik klasik pertama di Jawa Barat dan kedua di Indonesia. Sebelumnya, ada sekolah menengah musik (SMM) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Icha (15), salah satu siswa SMK Negeri 2 Cibinong, tampak riang memainkan biola bersama rekan-rekannya. Ia seharusnya sudah duduk di kelas dua SMK. Namun, Icha rela memulai kembali dari kelas satu karena tekad dan keinginan kuatnya untuk total dalam bermusik. "Aku suka sekali musik," ujar gadis asal Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tersebut, Senin (13/10).

Meski sarana dan prasarana belum begitu maksimal, Icha cukup bersyukur dengan alat-alat musik yang sudah ada. Hardico Herlambang (14), siswa yang tinggal di Taman Cibinong Asri, mengatakan, kecintaannya pada musik dan murahnya biaya di SMK Negeri 2 Cibinong menjadi alasan kuat ia mau bersekolah di SMK tersebut. Ia pun memperlihatkan kemampuannya dalam melantunkan lagu "A Thousand Years"-nya Christina Perri lewat pianonya.

Keinginan Herdico tidak semulus yang diperkirakan. Orang tua Herdico awalnya sempat tidak setuju anaknya bersekolah di bidang musik. Namun, lambat laun orang tuanya bisa mengerti. "Orang tua sangat bahagia begitu melihat saya tampil," katanya.

Herdico dan Icha merupakan dua dari 31 siswa di SMKN 2 Cibinong. Merekalah angkatan pertama di SMK yang memiliki luas sekitar dua hektare itu. Semua siswa tersebut terdiri atas 11 laki-laki dan 20 perempuan. Sekolah ini dilengkapi enam ruang praktik. Tiap ruangan bisa dipakai untuk berlatih kemampuan dalam bermusik, seperti ruang gitar, vokal, cello, piano, biola, dan perkusi.

Meski berlabel sekolah musik, biaya sekolah di SMK Negeri 2 Cibinong terbilang cukup murah. Biaya pendaftarannya sekitar Rp 2 juta dengan SPP sebesar Rp 150 ribu.

Citra, seorang guru musik SMK tersebut, mengatakan, meski hanya 31 siswa, hal itu sudah cukup membanggakan. Apalagi, jika dibandingkan dengan SMM Bantul yang saat pertama kali dibuka hanya diisi lima siswa.

Guru musik lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini mengatakan, animo masyarakat Kabupaten Bogor terhadap SMK Negeri 2 Cibinong cukup bagus. Total pendaftar awalnya ada sekitar 52 orang. Namun, hanya 31 siswa yang diterima setelah memenuhi criteria. Namun, ada pula sebagian yang mengundurkan diri. Untuk masuk ke SMK musik ini, calon siswa setidaknya bisa memenuhi criteria, yaitu kemampuan musikalitas, bakat musik, bisa menggunakan alat musik minimal gitar atau vokal, dan yang terpenting kemauan yang kuat.

Kerja sama dengan berbagai pihak, seperti SMM Bantul dan UPI, terus dilakukan SMK Negeri 2 Cibinong. Citra mengatakan, kerja sama dengan beberapa musisi ternama seperti Erwin Gutawa juga tengah digodok. "Pokoknya dengan musisi yang memiliki konsen ke orkestra," ujarnya.   c84 ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement