Home >> >>
Stadion Thuwunna Dikuasai Suporter Indonesia
Ahad , 12 Oct 2014, 20:20 WIB
Antara/Andika Wahyu
Turnamen sepakbola AFC U-19 di Stadion Thuwunna Yangon, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Di antara semua tim yang bertarung di Grup B Piala Asia U-19, Indonesia memiliki suporter yang paling ramai. Bisa dibilang, Stadion Thuwunna, Yangon, yang menjadi arena dua laga awal fase grup, selalu menjadi “milik” suporter Indonesia.

Suporter yang datang mendukung langsung skuat Garuda Jaya saat berhadapan dengan Australia, Ahad (12/10), semakin ramai. Jika pada laga perdana  hampir mencapai 100 orang, kali ini jumlahnya diprediksi mencapai 200 orang.

Awalnya, para suporter terpecah ke dalam tiga tribun. Ada yang berada di sebelah kanan tribun VIP, sebelah kiri tribun VIP, dan di tribun seberang.Menjelang pertandingan, ketiga kelompok suporter tersebut pun saling berbalas yel. Merasa tidak kompak karena terpecah, salah satu kelompok suporter yang berada di sebelah kanan tribun VIP pun akhirnya mengajak kelompok suporter yang awalnya memadati sisi kiri untuk pindah bergabung.


“Pindah ke sini, pindah ke sini, pindah ke sini sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga.” Begitulah nyanyian para suporter untuk mengajak suporter lainnya agar bergabung berdiri di satu tribun.

Mendengar ajakan tersebut, kelompok suporter yang berada di sisi kiri pun akhirnya secara bergerombol pindah. Sementara rombongan suporter yang menempati tribun seberang, tetap tinggal. Namun meraka tak kalah antusias. Mereka bahkan membantangkan bendera raksasa untuk membakar motivasi Evan Dimas dan kawan-kawan.

Reporter  Republika, Satria Kartika Yudha dari Yangon melaporkan, sejak laga perdana, suporter Indonesia memang yang paling ramai. Sekarang pun, suporter Australia bisa dihitung dengan jari.


Redaktur : Maman Sudiaman
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar