Kamis 09 Oct 2014 16:09 WIB

Harga Batu Bara Sulit Naik

Red: operator

JAKARTA — Harga komoditas batu bara di pasar internasional diprediksi terus merosot menyusul adanya peningkatan pasokan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan harga batu bara bisa menyentuh titik terendah sebesar 60 dolar AS per ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Raden Sukhyar mengatakan, harga batu bara tahun ini rendah karena pasokan di pasar internasional masih berlebihan. Sedangkan, permintaan khususnya dari Cina menurun. “Di sisi lain, produksi batu bara dari Indonesia dan sejumlah negara, seperti AS dan Australia, meningkat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/10).

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Aditya Pradana Putra/Republika

Kapal pengangkut batu bara melintas di perairan Selat Madura, Jawa Timur, Kamis (29/5).

Pasokan batu bara yang berlebihan di pasar terjadi karena sempat ada penundaan produksi. Ekspor utama Indonesia juga masih batu bara kalori rendah. Dengan potensi harga yang terus merosot, Sukhyar menilai pemanfaatan batu bara dalam negeri harus segera diperbesar.

Produksi batu bara Indonesia periode Januari sampai dengan Juni tahun ini mencapai 213 juta ton. Volume tersebut naik 7,6 persen dibandingkan dengan realisasi produksi batu bara sepanjang semester I 2013 sebanyak 198 juta ton.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) September 2014 sebesar 69,69 dolar AS per ton. Harga tersebut merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Pada November 2009 HBA ditetapkan sebesar 68,99 dolar AS per ton.

Penurunan harga batu bara di pasar internasional akan berbuntut pada koreksi indeks harga jual yang menjadi dasar penetapan HBA. Indeks harga yang menjadi patokan batu bara nasional, yaitu Indonesia Coal Index, New Castle Export Index, Index Platss 59, dan New Castle Global Coal Index.

Sekretaris Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Paul Lubis mengatakan, harga batu bara saat ini sudah menyentuh level 64 dolar AS per ton. “Harga terendah diperkirakan bisa mencapai 60 dolar AS,” katanya.

Koreksi pada harga batu bara dinilai hanya dapat mengandalkan peralihan musim. Harga batu bara akan terkerek naik saat musim dingin. Kenaikan harga didorong peningkatan permintaan batu bara dari negara yang memiliki musim dingin. rep:aldian wahyu ramadhan ed: nur aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement