Kamis 09 Oct 2014 06:52 WIB

Ini Wasiat M Nuh untuk Jokowi

Rep: C54/ Red: Citra Listya Rini
M Nuh
Foto: bincangedukasi.com
M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA  --  Para menteri kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan remi melepas jabatan pada 20 Oktober mendatang. Menyambut masa purnabakti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh meninggalkan wasiat untuk presiden terpilih Joko Widodo.

Menurut Nuh, hal terpenting di bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian Jokowi adalah pemerataan akses bagi seluruh rakyat Indonesia. “Harus terus diupayakan bagaimana caranya anak-anak di seluruh Indonesia bisa sekolah. Kalau sekolah enggak usah mahal, kalau bisa gratis atau diberikan beasiswa,” ujar Nuh di Surabaya, Rabu (8/10).

Nuh melanjutkan, jenjang yang selama ini aksesnya masih rendah adalah pendidikan tinggi. Nuh mengulas, hingga tahun 2004, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi hanya 14 persen. Artinya, menurut dia, dari 100 warga negara usia kuliah, yakni 19-23 tahun, hanya 14 orang yang bisa kuliah.

Di masa jabatannya, Nuh mengaku terus menggenjot peningkatan APK tersebut hingga akan mencapai angka 32 persen pada 2014 ini. Meski meningkat lebih dari setengahnya, Nuh merasa hal tersebut masih kurang.

Karena menurut dia, dari 100 orang usia kuliah, masih ada 68 yang belum bisa mengakses pendidikan tinggi. “Oleh karena itu, ini yang harus dilanjutkan oleh pemerintahan pak Jokowi,” ujar sang Menteri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement