Ahad 05 Oct 2014 01:50 WIB

Takut Kehilangan Pekerjaan Tingkatkan Risiko Asma

Rep: mutia ramadhani/ Red: Taufik Rachman
Asma (ilustrasi)
Asma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah peneliti dari University of Düsseldorf di Jerman, Selandia Baru, dan Belanda melakukan riset terhadap sekelompok orang dewasa yang awalnya tidak menderita asma sepanjang 2008-2012, tepatnya selama resesi penurunan ekonomi global di Eropa. 

Peneliti menemukan orang yang merasa terancam akan kehilangan pekerjaannya 60 persen lebih berisiko didiagnosis asma setelah penelitian selesai.

Dilansir dari NHS, Ahad (5/10), lebih dari 50 persen partisipan merasakan mereka terancam dan takut dipecat dari pekerjaannya, hanya 40 persen yang merasa cukup terancam, dan 10 persen tidak merasa terancam.

Hubungan antara ketidakamanan kerja dan asma daoat ditelisik dari beberapa faktor. Misalnya, orang yang merasa terancam dipecat dari pekerjaannya akan sangat mungkin memiliki kebiasaan merokok meningkat sehingga meningkatkan risiko asma.

Jika Anda khawatir bila ketidakamanan kerja memengaruhi kesehatan Anda, maka ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti. Pertama, jangan bekerja melebihi kemampuan fisik Anda, hanya karena Anda ingin menunjukkan komitmen Anda terhadap pekerjaan.

Kedua, Anda harus menjaga keseimbangan antara bekerja dengan berlibur jika ingin tetap sehat dan fokus. Ketiga, lebih efektif bekerja sebentar namun fokus, dibandingkan bekerja lama namun tidak fokus. Sesekali ambillah istirahat singkat di tengah jam kerja untuk bersantai atau tidur sejenak 10-15 menit. (Mutia Ramadhani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement