Sabtu 04 Oct 2014 17:00 WIB

Jokowi Bantah PDIP Obral Jatah Menteri

Red: operator

JAKARTA -Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membantah jika dikatakan partainya tengah mengobral kursi menteri demi mendapat dukungan dari partai Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak perlu melakukan hal itu hanya demi mengamankan posisi di parlemen."Kalau kemarin bagi-bagi kursi, ya sudah menang (pemilihan pimpinan DPR)," kata Jokowi, Jumat (3/10).

Meski sudah dalam posisi `terjepit,' Jokowi mengatakan bahwa ia tak akan mengobral kursi menteri demi mengamankan pemerintahannya mendatang. "Buat koalisi sendiri saja belum diurus, masak sudah ngurusi jatah buat orang lain," kata presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang itu.

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo telah memanggil para calon menteri yang akan mengisi ka binet pemerintahan 2014-2019.

Para calon menteri juga sudah menjalani fit and proper test.Andi mengatakan, para calon menteri yang dipanggil berasal dari kalangan profesional nonparpol."Mestinya ada pemanggilan dan sudah dilakukan," ujar Andi.

Menurut Andi, fit and proper test dipimpin langsung oleh Jokowi."Tadi jam setengah dua dilakukan.Lalu, break sore ini sampai nanti libur Idul Adha, dilanjutkan lagi nanti," ujarnya.

Andi mengatakan, dalam pemanggilan itu Jokowi melakukan background test untuk mengetahui latar belakang calon menterinya.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mendapatkan menteri-menteri dengan karakter profesional yang kuat, bersih, tidak punya kasus-kasus pada masa lalu, serta kondisi rekening keuangan normal. "Masuk mendalam tentang bagaimana naluri paradigma kebijakannya," kata Andi.

Namun, Andi tidak bisa memastikan berapa jumlah calon menteri yang sudah dipanggil dan sejak kapan dipanggil oleh Jokowi. Dia juga enggan menyebutkan lokasi pemanggilan itu. "Kalau saya kasih tahu, kalian ke sana semua," guraunya.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, masih berharap adanya dukungan parlemen dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasinonal (PAN), dan Partai Demokrat. "Kami sudah meyakinkan partai lain. Kami siap mengurangi jatah kami (di kabinet)," kata Tjahjo, Rabu (1/10). rep:c87/Halimatus Sa'diyah, ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement