Selasa 23 Sep 2014 10:07 WIB

Waduh, Pemanis Buatan Justru Bikin Gemuk

Pemanis buatan
Foto: healthnutnation.com
Pemanis buatan

REPUBLIKA.CO.ID, Pemanis buatan dirancang untuk melawan obesitas dan diabetes. Tapi, konsumsi pemanis buatan justru bisa meningkatkan risiko menjadi gemuk atau bahkan naik kadar gula darahnya.

Pemanis seperti ini mengubah bakteri dalam perut dan metabolisme di manusia dan tikus dalam cara yang akhirnya meningkatkan risiko kegemukan, demikian papar studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Seperti dikutip dari laman news.com.au, peneliti menemukan kalau pemanis buatan yang tanpa kalori secara langsung berkontribusi menaikkan risiko penyakit sebenarnya coba dilawan. ''Kenaikan konsumsi pemanis buatan tanpa kalori sejalan dengan kenaikan angka obesitas dan diabetes,'' tutur peneliti.

Aspek yang paling mengkhawatirkan adalah cuma butuh empat hari konsumsi pemanis tersebut untuk mengubah kadar gula darah dan bakteri perut di manusia. Pemanis buatan paling banyak digunakan di minuman ringan tanpa kalori dan makanan tanpa kalori seperti yogurt dan permen bertuliskan bebas gula.

Karena itu, pemanis buatan tidak direkomendasikan bila ingin mengurangi berat badan. Sebaliknya, pemanis buatan justru membuat orang tambah gemuk.

Peneliti di Israel menambahkan, pemanis buatan berupa sakarin, sucralose, dan aspartame yang ditambahkan ke air minum tikus mengubah metabolisme hewan tersebut. Hingga menaikkan kadar gula darah mereka.

Mereka juga mengetes bakter dalam perut tikus yang diberi makan pemanis buatan. Mereka menemukan kenaikan kadar bakteri dalam perut memproses karbohidrat dibandingkan tikus yang tidak diberi pemanis buatan.

Penelitian tersebut juga melihat apa yang terjadi dalam perut 400 manusia yang mengkonsumsi dan tidak mengkonsumsi pemanis buatan. Hasilnya, bakteri dalam perut pengguna pemanis buatan sangat berbeda.

Pengguna pemanis buatan memiliki bakteri yang berhubungan dengan kenaikan energi dari makanan yang berhubungan dengan kegemukan di tikus dan manusia. Tujuh relawan yang tidak mengkonsumsi pemanis buatan diberi makanan dengan pemanis yang tinggi kadarnya. Setelah hanya empat hari, ditemukan bakteri perut yang berkaitan dengan obesitas dan kadar gula yang tinggi.

Karena itu, peneliti mengatakan temuan mereka merupakan bukti diperlukannya peninjauan ulang penggunaan manis dalam pola makan modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement