Ahad 21 Sep 2014 16:58 WIB

Workshop Produksi Film SMA Bukateja Purbalingga

Produkasi film SMA
Foto: dok CLC Purbalingga
Produkasi film SMA

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Lebih dari 50 pelajar sesuai dengan minat menempati empat kelas yang sudah disiapkan. Pilihan minat mereka, antara lain kelas penulisan skenario, kelas manajemen produksi, kelas tata kamera, dan kelas editing.

Pada Sabtu-Ahad (20-21/9), pelajar yang tergabung dalam Sabuk Cinema ekstrakulikuler sinematografi SMA Bukateja Purbalingga menggelar workshop pembuatan film di lingkungan sekolah. "Tidak menyangka di SMA yang saya masuki ada ekskul sinema. Saya sangat tertarik untuk lebih mendalami bagaimana seluk-beluk pembuatan film, makanya saya bergabung dengan ekskul ini. Saat diminta mengisi bioadata, saya menjatuhkan pilihan fokus pada kelas tata kamera," tutur Tyna Novia Widiantara, siswi kelas X.

Menilik dari sisi perbandingan, pada workshop yang difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, anak-anak yang fokus pada tata kamera merupakan yang paling banyak jumlahnya, hingga mencapai 30 anak.

Direktur CLC Bowo Leksono menjelaskan, metode workshop ekskul pelajar Purbalingga tahun ini, mencoba merubah strategi. "Kami buat teman-teman pelajar untuk memilih salah satu dari fokus kegiatan dalam film. Dari situ, kami pelan-pelan melakukan penilian pada kemampuan dan keseriusan mereka," katanya dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (21/9).

Dari fokus kelas workshop, seperti sudah diduga sebelumnya, kelas yang paling sedikit peminatnya adalah pada penulisan skenario. "Hanya ada 3 siswa, ini indikasi bahwa menulis masih menjadi barang langka di sekolah. Meski demikian, transformasi pengalaman penulisan skenario menjadi lebih fokus," ujar Bowo.

Pada kesempatan workshop produksi film tersebut, disampaikan materi teori dan praktik penulisan skenario, teori dan praktik manajemen produksi, teori dan praktik tata kamera, dan teori dan praktik editing.

Sementara Guru Pembina ekskul sinematografi SMA Bukateja Meinur Diana Irawati mengatakan, tidak mudah menjaga semangat anak-anak dalam belajar membuat film. "Di tahun pelajaran baru, akan banyak siswa yang bergabung. Jelas akan terjadi seleksi alam, namun tetap butuh kesabaran," ungkapnya.

Pada kesempatan workshop ini, juga dipergunakan kesempatan untuk melakukan suksesi berupa pemilihan pengurus ekskul sinema yang baru. Pekan berikutnya, 27-28 September 2014, workshop produksi film rencananya digelar ekskul sinematografi SMK 1 Purbalingga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement