Senin 15 Sep 2014 15:30 WIB

Qatar Minta Tokoh Ikhwanul Muslimin Pergi

Red:

KAIRO – Qatar meminta tujuh tokoh senior Ikhwanul Muslimin (IM) meninggalkan negeri tersebut. Sebuah perubahan sikap yang diambil Qatar yang selama ini melindungi IM. Qatar tak dapat menahan tekanan berbulan-bulan yang dilakukan negara-negara Teluk.

Negara-negara itu tak menghendaki IM memperoleh perlindungan dari Qatar. Sebab, kelompok Islam ini dianggap ancaman. Mesir telah membekukan dan melarang keberadaan IM. Meski demikian, IM tak merespons negatif perubahan kebijakan Qatar ini.

Pejabat senior IM di London, Inggris, Ibrahim Munir menyatakan, ini bukan berarti perpecahan hubungan IM dan Qatar. "Qatar menyatakan kepada kami, mereka menghadapi tekanan,’’ kata Munir, Sabtu. Kondisi ini membuat Doha terpaksa meminta tokoh-tokoh senior IM pergi.

Para pejabat Qatar belum menyampaikan pernyataan mengenai berita ini. Pascakudeta terhadap Presiden Muhammad Mursi yang berasal dari IM oleh militer di Mesir tahun lalu, hanya Turki dan Qatar yang mendukung IM.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Teluk lainnya tak menghendaki IM berkuasa di Mesir. Mereka bahkan mengucurkan dana miliaran dolar AS untuk pemerintahan baru. Mereka menganggap, IM merupakan ancaman bagi pemerintahan monarki di Timur Tengah.

Mereka juga menekan Qatar. Dukungan Qatar terhadap IM membuat Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menarik duta besarnya dari Doha pada Maret lalu. Karena melindungi IM, hubungan Qatar dan Mesir juga memburuk.

Sebab, Qatar membuka pintu bagi tokoh-tokoh penting IM setelah terjadi kudeta oleh militer Mesir. Militer juga memberangus gerakan IM dan menetapkannya sebagai kelompok teroris. Ribuan anggota gerakan Islam ini sekarang mendekam di penjara.

Demi menjaga kehormatan Qatar, para tokoh senior IM sepakat untuk meninggalkan negara itu. "Tokoh-tokoh senior yang diminta pergi, bersedia memenuhi permintaan itu,’’ ujar salah seorang tokoh senior IM Amr Darrag melalui akun Facebook-nya.

Menurut Ibrahim Munir, Darrag merupakan salah satu dari tujuh tokoh yang diminta pergi. Meski demikian, Darrag tak menyebutkan secara spesifik dirinya termasuk yang diminta meninggalkan Qatar dalam pesan yang diunggah di media sosial.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir enggan menanggapi kebijakan Qatar. Mereka menyatakan, akan meminta konfirmasi terlebih dahulu kepada Pemerintah Qatar.

Ebtesam al-Ketbi dari Emirates Policy Centre, Abu Dhabi, menyatakan, langkah Qatar bukan menandakan berakhirnya dukungan kepada IM.’’Ini hanya untuk menurunkan ketegangan hubungan dengan negara-negara Teluk.’’  rep:c91/reuters ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement