Selasa 09 Sep 2014 12:00 WIB

Lombok Jadi Percontohan Ekonomi Biru

Red:

JAKARTA — Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur akan menjadi daerah percontohan penerapan konsep blue growth atau ekonomi biru. Konsep itu digagas Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), dan Bank Dunia.

"Lombok Timur dan Lombok Tengah jadi percontohan ekonomi biru dengan sistem produksi yang menjaga daya dukung lingkungan," kata Angota Tim Ekonomi Biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) Maskur di Jakarta, Senin (8/9). Di sela-sela pembahasan rencana aksi program kelautan global yang digelar KKP, Bank Dunia, FAO, dan Pemerintah Belanda di Jakarta, Masykur mengatakan di dua daerah itu sudah diterapkan sistem zonasi pengelolaan sumber daya kelautan.

Menurutnya, sistem tersebut dapat mencegah dampak negatif pemanfaatan ruang terhadap lingkungan. Zonasi pemanfatan ruang terbagi menjadi zona konservasi, processing atau zona produksi dan lainnya. Di zona produksi di wilayah laut dikembangkan budi daya rumput laut dan ikan kerapu, wilayah payau menjadi lokasi pengembangan udang, sedangkan wilayah daratan menjadi lokasi budi daya mina padi.

Sedangkan di zona konservasi atau zona lindung, yakni kawasan perairan yang kaya keanekaragaman hayati atau biodiversity yang penting untuk dilestarikan. "Pengelolaan sumber daya alam disesuaikan dengan zonasi dan komoditas yang dihasilkan dari setiap zonasi yang diupayakan nol limbah atau zero waste," ujar Masykur.

Ia mengatakan bahwa penerapan ekonomi biru di wilayah ini mulai dari proses produksi yang ramah lingkungan dan hasil akhir yang tidak menyisakan limbah. Dengan konsep tersebut, keberlangsungan pengelolaan sumber daya kelautan dalam pemenuhan pangan diharapkan dapat lestari.

"Subsektor kelautan dan perikanan akan menjadi penopang perkonomian nasional dengan sumbangan 22 persen dalam PDRB sehingga pemanfaatan laut harus diterapkan secara lestari dan berkelanjutan," kata Masykur yang juga menjabat Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan itu.

Ia mengatakan bahwa proyek percontohan ekonomi biru di dua daerah tersebut akan berlangsung hingga 2018. Pembahasan rencana aksi global ekonomi biru dan ketahanan pangan itu merupakan tindak lanjut pertemuan "The Global Oceans Action Summit" yang digelar di Belanda pada April 2014. Pemerintah Indonesia secara sukarela mengusulkan diri sebagai sekretariat kelompok kerja atau forum kerja konsultatif dengan dukungan FAO dan Bank Dunia. antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement