Kamis 04 Sep 2014 14:00 WIB

Bank Berlomba Turunkan Bunga

Red:

JAKARTA — PT Bank Mandiri, Tbk memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin (bps) menjadi enam persen pada September 2014. Bank pelat merah ini mengambil langkah tersebut karena kondisi likuiditas dianggap telah membaik.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan, empat bank besar di Indonesia memiliki kondisi likuiditas yang berlebih, sedangkan bank kecil memiliki likuiditas yang ketat. "Apalagi, Bank Mandiri ini ada transaksi, yakni rekap bond kita bisa ditukar jadi dana. Jadi, Bank Mandiri itu kelebihan dana dalam rupiah dan dolar AS," ujar Budi, Rabu (3/9).

Bank Mandiri menurunkan suku bunga deposito karena telah mencapai kondisi likuiditas yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan kredit dan aset produktif lainnya sesuai target yang telah dicanangkan dalam anggaran 2014. Selain itu, kondisi likuiditas di pasar uang rupiah saat ini semakin longgar bila dibandingkan dengan periode menjelang Lebaran 2014. Hingga Juni 2014,  pengumpulan dana pihak ketiga (rupiah dan valas) dari deposito Bank Mandiri berkontribusi sekitar 36,11 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp 501,34 triliun.

Budi mengatakan, penurunan suku bunga deposito juga dilakukan agar biaya dana lebih murah. "Kami akan menanggung beban bunga yang cukup besar jika mempertahankan suku bunga tetap  tinggi," ujarnya.

Saat ini, biaya dana Bank Mandiri mencapai 3,5 persen. Budi mengatakan, pihaknya ingin menekan biaya dana sebesar tiga persen pada akhir tahun. Penurunan suku bunga ini juga diharapkan dapat mendorong penurunan bunga kredit sehingga perbankan dapat menurunkan risiko kredit, memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung pembangunan, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Budi mengungkapkan, kualitas kredit akan menurun jika bunga kredit terus-menerus naik. Setelah bunga deposito, Bank Mandiri rencananya akan menurunkan bunga kredit jika likuiditas sudah terbilang aman.

Langkah Bank Mandiri ini sebelumya sudah dilakukan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA menurunkan suku bunga deposito ke level 8,5 persen dari sembilan persen. Ini merupakan  penurunan untuk kedua kalinya yang dilakukan BCA. Suku bunga yang diturunkan, yakni deposito dengan nominal di atas Rp 25 miliar. Sampai akhir tahun, BCA akan menurunkan suku bunga deposito sampai 7,5 persen.

Penurunan suku bunga untuk deposito bernilai tinggi ini diakui Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja bisa membuat nasabah kaya BCA kabur. Meskipun demikian, perseroan siap menghadapi kemungkinan tersebut karena likuiditasnya longgar. "BCA akan mencari sumber pendanaan lain untuk mengimbangi biaya dana," kata Jahja.

rep:satya festiani ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement