Senin 01 Sep 2014 13:00 WIB

Silaturahim Antarseniman

Red:

Pameran seni rupa "Ruang Jakarta" berhasil mengumpulkan 44 perupa Jakarta, khususnya yang berdomisili dan aktif berkesenian di Jakarta. Ajang ini tidak hanya berhasil menyatukan karya mereka dalam satu ruang pameran, tapi juga menjadi ajang untuk berkumpul dan saling tukar pikiran mengenai perkembangan seni di Jakarta.

Di antara para seniman yang ambil bagian dalam gelaran seni akbar ini, ada Hanafi, seorang perupa yang telah puluhan kali mengadakan pameran di dalam dan luar negeri. Lulusan Sekolah Seni Rupa Yogyakarta ini menampilkan karya seni instalasi berjudul "Miring di Setiap Persimpangan".

Ada pula Arie Kadarisman, seniman yang kini menetap di rumahnya di Mampang Prapatan, ini menampilkan lukisan yang menggabungkan unsur lukis biasa dan fotografi. Dalam dalam dalam karyanya yang berjudul "Ingin Tahu", Arie menunjukkan bagaimana anak-anak penuh akan rasa ingin tahu.

Arie berpendapat, bermain adalah dunia paling dipahami anak anak. "Melalui permainan, anak akan tumbuh dan memperoleh pengetahuan. Juga, dapat membantu anak untuk mengenal dunianya, meningkatkan keterampilan sosial dan membentuk perilaku," lanjut Arie.

Patrick Wowor, bisa jadi menjadi seniman termuda yang ikut serta dalam pameran ini. Sebuah kebanggaan baginya untuk turut "didaulat" kurator Galeri Nasional sebagai satu dari 44 seniman yang tampil.

Pameran ini memberikan napas tambahan bagi para seniman sekaligus meyakinkan mereka bahwa dunia seni masih berdenyut di Jakarta yang "sumpek" ini. Temanya sendiri dipilih oleh kurator, Asikun Hasan dan Bayu Genia, untuk mengangkat Jakarta, kota yang tak pernah mati dan akan selalu mengalami pergerakan sepanjang waktu, sepanjang zaman.

Jakarta selalu menjadi titik mula pelbagai perubahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, termasuk lapangan kerja, arus ekonomi, dan sosial politik. Kota ini juga tempat lahir dan tumbuhnya para seniman kawakan Tanah Air.

Baik buruknya Jakarta, para seniman ini tetap hidup dan menghidupi di atas tanahnya. Pameran inilah yang mengingatkan mereka, para seniman dan kita, penikmat seni bahwa seni akan selalu berkembang di Jakarta. Begitu banyak masalah sosial justru menjadi inspirasi seni bagi para seniman. rep:c85 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement