Selasa 26 Aug 2014 19:48 WIB

Cak Imin Bocorkan Target Muktamar PKB

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Citra Listya Rini
Cak Imin
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Cak Imin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Muktamar 2014 pada 31 Agustus-1 September di Surabaya, Jawa Timur. Ketua PKB Muhaimin Iskandar menyebut ada beberapa poin yang akan menjadi fokus pembahasan dalam Muktamar nanti.

"Tentu yang paling menguras konsentrasi saya adalah di mana merawat kekuatan NU (Nahdlatul Ulama) secara maksimal," kata tokoh yang akrab dipanggil Cak Imin itu selepas acara diskusi di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8).

Seperti diketahui warga Nahdliyin merupakan salah satu basis pemilih dari PKB. Selain itu, Cak Imin mengatakan PKB juga akan berusaha mencari cara untuk dapat merebut konstituen non-NU secara optimal.

Muktamar ini menjadi pertemuan penting bagi PKB untuk mulai menyusun strategi menghadapi pemilu mendatang. Target PKB pada pemilu 2019 memang cukup mentereng. "Target yang dimandatkan Muktamar ini minimal mengalahkan Golkar," kata Cak Imin.

Pada Pemilu Legislatif 2014, PKB menduduki posisi kelima dengan perolehan suara 11.298.957 (9,04 persen). Sementara Partai Golkar ada di posisi kedua dengan raihan suara 18.432.312 (14,75 persen).

Dengan target melangkahi Golkar, Cak Imin menilai perlu adanya sistem kerja yang dibangun dan harus dilaksanakan. Sehingga PKB dapat mempertahankan konstituen warga NU dan melebarkan sayap merebut konstituen lain.

Cak Imin mengatakan struktur pengurus sampai bawah harus bergerak. Selain itu, perlunya menggerakan kekuatan pesantren, tokoh, kalangan muda, bahkan sampai seniman. Ia bahkan menyebut pada Muktamar nanti akan mengundang para pelaku seni.

"Untuk memberikan inspirasi bagaimana pola kerja pelaku seni ini dan seterusnya," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Poin lainnya yang akan menjadi pembahasan dalam Muktamar nanti, menurut Cak Imin, mengenai berbagai konsep PKB untuk membantu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PKB merumuskan dan menyusun konsep itu dengan menuangkannya dalam Green Book sebagai hasil dari Muktamar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement