Senin 25 Aug 2014 21:05 WIB

Kementerian ESDM Minta PLN dan PGE Terus Rukun

Red: operator

JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta supaya kerja sama antara PT PLN (Persero) dan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy, terus berlangsung baik.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, apabila ada perselisihan di antara kedua perusahaan itu segera diselesaikan dengan baik. "Menyelesaikan masalah yang timbul agar mengutamakan kepentingan negara,'' kata dia, seperti dikutip rilis, Ahad (24/8).

Sebelumnya, PT PLN dan PT PGE sempat berselisih terkait tarif Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pada 2013 kedua perusahaan BUMN tersebut telah menunjuk pihak ketiga dari Selandia Baru untuk melakukan audit.

Ini untuk menghitung biaya pengerjaan proyek dan harga per kilowatt. PLN menolak hasil audit tersebut. Namun, pada April 2014 kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan. Harga disepakati tujuh sen dolar per kwh.

Wakil Menteri Kementrian ESDM Susilo Siswoutomo didampingi Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Rony Gunawan melakukan kunjungan ke PLTP Lahendong Unit 1 dan 2 di Kecamatan Tomohon, Sulawesi Utara, akhir pekan lalu. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Rapat Koordinasi Penyempurnaan Cetak Biru Neraca Gas 2014-2030 yang berlangsung dari 21 dan 22 Agustus 2014.

PLTP Lahendong memiliki empat unit masing-masing berkapasitas 20 megawatt (mw). Tapi, saat ini hanya mampu menyuplai 59 mw dari kapasitas seharusnya 80 mw.  Pengoperasian PLTP Lahendong tidak mencapai kapasitas maksimum karena adanya penurunan pasokan uap dan kondisi uap yang kurang baik.

PLTP Lahendong menyumbangkan listrik di Suluttenggo sebesar 36,8 persen. Kelistrikan di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo mempunyai daya mampu sebesar 330 mw, sedangkan beban puncak mencapai 310 mw.

Secara terpisah, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyebutkan, Malut memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, khususnya panas bumi namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber energi. rep:aldian wahyu ramadhan  ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement