Ahad 24 Aug 2014 15:00 WIB

Serdang Bedagai

Red: operator

Sisa Kesultanan Serdang dan Kerajaan Bedagai hingga pantai-pantai yang memesona menjadi daya pikat di daerah pesisir Sumatra Utara ini.

Serdang Bedagai. Kabupaten yang memiliki moto "Tanah Ber tuah Negeri Beradat" ini terle tak di pesisir timur Provinsi Su matra Utara. Dengan jarak kurang lebih 50 menit dari Bandara Internasional Kuala Namu sebagai bandara pengganti Bandara Polonia, Medan, beberapa objek wisata di kabupaten ini bisa menjadi alternatif bagi yang letaknya tak jauh dari bandara.

Meskipun mungkin tidak setenar objek wisata lain yang ada di Sumatra Utara, se perti Danau Toba dan Berastagi, namun Serdang Bedagai memiliki pesona tersendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto-foto:Ahmad Junaedi Siregar dan Danil Daulay

 

Keramah-tamahan masyarakat lokal yang dibalut budaya Melayu khas pesisir timur Sumatra masih terjaga. Kekayaan yang ada tersebut semakin terasa kompleks dengan sejarah panjang dua buah kerajaan, Kesultanan Serdang dan Kerajaan Bedagai, yang pernah memerintah di kabupaten ini.

Serdang Bedagai mudah dijangkau. Jika mengambil jalur lintas timur Sumatra, maka Kota Perbaungan menjadi salah satu kota yang pertama dilalui dalam wilayahnya.Letaknya tak jauh dari pintu gerbang perbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.

Setibanya di Perbaungan, Anda akan mene mukan pertigaan yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan Simpang Tiga Perbaungan. Sebuah monumen bernama Tugu Bintang tegak berdiri dan menjadi salah satu ikon kota. Jika hendak menuju ke beberapa objek wisata bahari yang menjadi andalan di daerah ini, maka telusurilah jalan menuju ke arah Kecamatan Pantai Cermin.

Di Kecamatan Pantai Cermin terdapat banyak pantai yang sejak lama telah menjadi destinasi bagi warga masyarakat di sekitar Serdang Bedagai. Beberapa pantai sudah lama terkenal, beberapa di antaranya Pantai Cermin, Pantai Pondok Permai, Pantai Kua la Puteri, dan sebuah lokasi pantai yang baru saja dibuka bernama Pantai Seri Mersing.

Selain dapat menikmati sejuknya embusan angin atau mengajak keluarga bermain di tepi pantai yang menghadap Selat Malaka ini. Di Pantai Cermin ini terdapat pula The me Park yang menawarkan waterboombagi anak-anak serta penginapan bagi keluarga.

Puas menikmati berbagai pesona pantai di sepanjang garis Pantai Serdang Bedagai, Anda dapat mengarahkan tujuan ke Perbaungan. Ke tempat yang membawa An da kembali ke masa lampau. Sebuah ba ngun an monumental yang dibangun pada 1889 dan menjadi bangunan permanen pada 1901 berdiri megah di salah satu sudut Kota Perbaungan. Bangunan berupa masjid ini merupakan salah satu mahakarya dari Kesultanan Serdang Perbaungan menjadi pusat Kerajaan Serdang kala itu. Bangunan masjid ini dibangun di era Sultan Sulaiman Shariful Alamsyah, Sultan Serdang ke-5. Yakni, bersamaan dengan pembangunan Istana Darul Arif yang dahulu terletak tak jauh dari masjid berada.

Namun sayang, politik bumi hangus yang juga dilancarkan pula di Serdang pada 1947 melenyapkan mahakarya istana yang megah dan sangat indah itu.

Bangunan masjid yang bernama Masjid Raya Sulaimaniyah ini sangat mencolok ber kat warnanya yang khas. Bagian atas masjid tidak menggunakan kubah sebagaimana masjid pada umumnya, melainkan menggunakan atap mahligai. Atap bersusun itu menjadi ciri khas arsitektural Melayu Serdang.

Bangunan fisik masjid secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh bentuk bangunan bergaya Melayu dan Timur Tengah. Beberapa bagian, seperti ornamen pada daun pin tu, atap mahligai, dan tentu saja mimbar masjid yang menjadi bagian paling khas.

Selain masjid bersejarah mahakarya Kesultanan Serdang, sebuah masjid bersejarah lainnya tak kalah menarik perhatian. Meski pun harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Kota Perbaungan, namun Masjid Jami' Ismailiyah yang terletak di Tanjung Be ringin ini rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Masjid ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Bedagai yang dahulu berpusat di Tanjung Beringin, tempat masjid saat ini berada. Bangunan masjid dibangun pada 1880 oleh penguasa Kerajaan Bedagai kala itu yang bernama Tengku Ismail Bin Sultan Usman atau Sulung Laut.

Bangunan masjid sendiri merupakan perpaduan dari gaya bangunan Melayu dan Turki. Salah satu bagian khas dari masjid ini, yakni menaranya yang tinggi sehingga sangat mudah diidentifikasi dari kejauhan.

Ke Pulau Berhala

Jika Anda telah puas menikmati indahnya mahakarya masa lalu di Tanjung Beringin dan masih memiliki waktu yang cukup ba nyak untuk bertualang, sangat tepat kiranya jika dapat melanjutkan perjalanan kurang lebih em pat jam dengan menggunakan perahu nelayan menuju ke sebuah pulau eksotis bernama Pulau Berhala.

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengunjung Pulau Berhala

 

Pulau Berhala merupakan pulau terluar dari wilayah Indonesia dan saat ini menjadi mar kas bagi TNI Angkatan Laut. Akan tetapi, ja ngan khawatir karena mereka yang sedang ber tugas beserta dengan warga lokal justru sangat senang dengan kehadiran Anda di pulau ini.

Di sini, Anda dapat mengisi waktu menik mati indahnya Pulau Berhala dengan hanya duduk santai menikmati jernihnya air laut dan pasir putih di tepi pantai, bermain air atau mung kin bertandang naik ke atas mercusuar guna melihat sekeliling pulau dari puncaknya. Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan he wan penyu lengkap dengan telur dan anaknya yang baru menetas di tepi pantai karena memang pulau ini sejak dahulu telah menjadi pu sat penangkaran dan rehabilitasi hewan yang da lam bahasa lokal disebut dengan "katung" ini.

Sebagai penutup dari rangkaian wisata alternatif sebelum kembali ke bandara dapat diakhiri dengan mengabadikan diri sebagai tanda telah datang ke Serdang Bedagai dengan melakukan foto stop sejenak di Replika Istana Darul Arif, Kraton Kota Galuh (Istana Sultan Serdang) yang terletak di jalan lintas Perbaungan-Medan.

Dari Dodol Hingga Anyang Pakis

Produk kuliner apa yang menarik? Tak ada salahnya untuk mencicipi "dodol bengkel" yang berjejer di sepanjang jalan Sei Rampah Perbaungan. Makanan ini telah lama dikenal dan sering kali menjadi buah tangan bagi siapa saja yang berkunjung ke Serdang Bedagai. Jangan lupa pula menikmati sajian khas kuliner lokal, seperti gulai masam manis, ikan sembam dengan sambal patahnya, serta anyang pakis di salah satu warung makan lokal yang ada di Perbaungan.

Oleh M Sutan A Aziz F Nasution, Traveler

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement