REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan, peredaran narkoba di Indonesia saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Karena itu, ia menilai Indonesia tengah menghadapi kondisi darurat narkoba.
"Kita tidak bisa berdiam diri, hanya soal waktu untuk masuk rumah kita. Kalau semua kalangan sudah dimasuki, kita berhadapan dengan waktu," kata Zulkifli, usai mendengarkan paparan kepala BNN Budi Waseso, saat MPR mengunjungi BNN, di Jakarta, Jumat (4/3).
Zulkifli menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi dan dukungan terhadap BNN untuk terus memberantas narkoba. Menurut dia, kondisi ini merupakan buah dari sisi negatif selama 19 tahun reformasi, dimana kebebasan dimanfaatkan oleh jaringan yang ingin menghancurkan Indonesia.
Oleh karena itu, Zulkifi mengatakan dia dan empat wakil ketua MPR yang selain pimpinan MPR, juga pimpinan partai turut mendorong penguatan BNN, yang saat ini hanya setara dengan eselon 1. "Bagaimana menghancurkan musuh yang besar pelurunya kecil. Kita sudah darurat narkoba. Tidak ada kelompok apa pun yang lewat dari jerat narkoba," ujarnya.
Zulkifli mengaku hatinya berdebar begitu tahu apa yang dihadapi BNN sangat luar biasa. Dulu, menurut dia, BNN atau pun polisi biasanya menangani kasus yang beratnya selevel gram. Tapi sekarang sudah ton. "Kita bicara dengan presiden bahwa ini situasi darurat dan tidak main-main. BNN harus jadi garda depan untuk memerangi," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Hidayat Nur Wahid dan EE Mangindaan sebagai wakil ketua MPR. Serta Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono beserta jajarannya.
