REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Kejaksaan Negeri Mamuju, Sulawesi Barat, menyatakan beragam laporan dugaan korupsi para calon legislatif kian meningkat jelang pesta demokrasi Pemilihan Umum 9 April 2014.

"Kami telah berkomitmen akan melakukan penegakan supermasi hukum seadil-adilnya. Tetapi, dalam rangkaian Pemilu maka laporan dugaan korupsi para caleg akan kami evaluasi," kata Kasi Pidsus Kejari Mamuju, Salahuddin di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, laporan dugaan korupsi yang dilakukan para caleg harus di filter karena bisa jadi laporan tersebut salah satu upaya untuk mematikan langkah caleg tertentu dengan dasar kepentingan politik.

"Bukan kami memberi kesempatan terhadap caleg korupsi untuk menjadi wakil rakyat. Tetapi fakta yang terjadi selama Pemilu, laporan dugaan korupsi yang dilakukan caleg trendnya meningkat," katanya.

Karena itu kata dia, demi suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu maka laporan para caleg korupsi itu baru bisa ditindaklanjuti setelah Pemilu berlangsung.

"Kami mengajak kepada penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu untuk terus mensosialisasikan kesadaran kepada masyarakat terkait proses Pemilu. Masyarakat harus memahami apa yang harus dilakukan dan yang tidak dilaksanakan dalam momen Pemilu," ungkap Salahuddin.

Sebenarnya kata dia, masyarakat sekarang ini telah banyak mengetahui tentang permainan politik yang didalamnya terdapat politik praktis tetapi kotor."Hak sepeti inilah yang harus disosialisasikan agar masyarakat tidak terjebak dalam politik praktis yang kotor," ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika