Jumat 15 Apr 2011 14:59 WIB

Jalanan Rusak, Ibu Hamil Melahirkan di Angkot

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Akibat yang jalan rusak berat, seorang ibu warga Kampung Ciseupan, Desa Sukajaya, Ciranjang, Cianjur, Jabar, Jumat (15/4) dini hari, melahirkan di dalam mobil angkutan kota, ketika hendak menuju Puskesmas DTP Ciranjang. Beruntung Komala (25) dan bayinya, lahir dengan selamat setelah bidan desa, Sopha Restu, dengan cekatan langsung menangani persalinan, meskipun di dalam angkutan kota, yang melaju pelan dengan kondisi berguncang, akibat landasan jalan yang rusak berat.

Informasi dihimpun, Komala yang hendak melahirkan itu, terpaksa harus dibawa ke unit persalinan di puskesmas yang berjarak puluhan kilometer dari tempat tinggalnya karena bidan desa menilai ada kelainan pada kandunganya dan membutuhkan alat medis. Pihak keluarga tanpa pikir panjang, akhirnya menyewa mobil angkutan kota, untuk membawa Komala, yang mengeluh perutnya sakit tanda hendak melahirkan, didampingi bidan desa.

Namun ditengah perjalanan dari Desa Sukajaya, menuju puskemas, yang terletak di Kampung Nanggala, Desa Nanggalamekar, Komala yang terus mengerang kesakitan, akhirnya melahirkan di dalam angkutan yang ditumpanginya. "Bidan Sopha yang duduk disamping istri saya, langsung menangani persalinan, dalam kondisi angkutan yang terus berjalan atas saran bidan, karena harus secepatnya sampai di puskesmas," ungkap Enda (29) suami Komala.

Suasana sempat tegang, kata dia, bahkan dirinya mengaku sempat syok melihat persalinan yang berlangsung dengan cepat, namun di dalam angkutan. "Sejak jalan ini rusak dan ambrol di beberapa ruas jalan, membuat perjalanan dari desa kami ke desa terdekat, menjadi lama. Dari rumah ke puskesmas yang biasanya ditempuh dengan waktu 30 menit, saat itu menjadi 1,5 jam karena kondisi jalan yang rusak berat," ucapnya.

Rusaknya jalan tersebut, tutur dia, telah berlangsung selama dua tahun. Namun hingga saat ini, belum mendapatkan perhatian dari dinas terkait di Pemkab Cianjur. Landasan jalan yang dulu beraspal, saat ini terlihat layaknya sungai kering dengan lubang menganga layaknya kubangan di tengah sawah, sehingga sulit dilewati kendaraan, baik roda dua maupun empat.

Bahkan tidak jarang truk engkel yang hendak membawa hasil bumi masyarakat sekitar, terjerembab ke dalam lubang atau patah as roda saat melintas dengan sarat muatan. "Namun saya masih bisa bersyukur, istri dan anak pertama kami lahir dengan selamat, meskipun harus menjalani persalinan di dalam angkutan," ungkapnya.

Harapan warga, dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera memperbaiki jalan utama yang menghubungkan antardesa dan akses utama menuju kota kecamatan dan kota kabupaten itu. Pasalnya sejak jalan tersebut rusak berat, tingkat ekonomi masyarakat menurun, karena sebagian besar, terpaksa menjual hasil buminya ke tengkulak yang datang ke desa-desa, dengan harga rendah.

"Kami terpaksa menjual hasil bumi ke tengkulak, karena jika dijual kekota, keuntungan yang kami dapatkan minim karena habis untuk ongkos angkutan yang mahal," keluh Samlawi (43) tokoh masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement