Kamis 09 May 2019 22:48 WIB

Siswa MTsN 1 Bogor Digembleng dalam Pesantren Kilat

Seperti tahun sebelumnya, sanlat kali ini diisi dengan berbagai aktivitas.

Siswa MTsN 1 Bogor mengikuti Pesantren Kilat di sekolahnya, Kamis (9/5).
Foto: Humas MTsN 1 Bogor
Siswa MTsN 1 Bogor mengikuti Pesantren Kilat di sekolahnya, Kamis (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan siswa MTsN 1 Bogor terlihat menangis tersedu saat mendengarkan kisah seorang anak yang di masa bayinya mengalami kelumpuhan otak. Anak itu sampai tiga tahun baru bisa menggerakkan kepala.

Tapi karena kekuasaan Allah, ketika setiap hari diperdengarkan murotal Alquran, akhirnya kini di usianya yang masih belia, sudah menjadi seorang hafiz. Dialah Naza salah seorang anak peserta fafizd di sebuah stasiun TV swasta.

Baca Juga

Suasana semakin haru ketikaYudhi Agus Priyanto, pendongeng yang dihadirkan Dompet Dhuafa pada acara Pesantren Kilat di MTsN 1 Bogor (9/5) mengisahkan jasa ibu. "Renungkan betapa kita kerap membuat ibu kita  menangis karena sikap kita kepadanya," ujar pegiat dongeng dari komunitas Sahabat Edo.

Namun suasana yang agak berbeda ketika dai muda dari Yayasan Dompet Dhuafa Hardy Agusman menggembleng ratusan siswa dengan kisah-kisah inspiratif dari berbagai tokoh Islam.

Kepala MTsN 1 Bogor Eti Munyati dalam sambutannya mengingatkan agar seluruh siswa memanfaatkan bulanan ampunan ini untuk beramal dan belajar. "Seperti tadarus Quran, tarawih maupun, memperdalam ilmu tentang shalat," ujarnya saat membuka Sanlat bagi kelas 7 dan 8.

Sebagaimana sanlat tahun tahun sebelumnya, sanlat kali ini diisi dengan berbagai aktivitas. Antara lain tarhib Ramadhan, tadarus, shalat Dhuha, fiqih puasa, zakat dan diakhiri dengan buka puasa bersama khususnya OSIS dan siswa peserta ekskul.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement