Ahad 24 Aug 2014 07:40 WIB

5 Hal yang Kerap Dijadikan Alasan Saat Mendapat Nilai Ujian Buruk

Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, Akui saja, tidak ada orang yang suka mengacau. Jadi ketika mendapatkan hasil ujian yang buruk, lebih baik jika memiliki seseorang atau sesuatu untuk disalahkan.

Dikutip dari BBC, inilah lima alasan yang sering digunakan oleh para siswa sebagai dalih di saat nilai ujian yang mereka dapatkan jelek atau tidak memuaskan.

1. Salahkan guru

Para guru adalah kelompok yang terbiasa disalahkan. Mereka dianggap bertanggung jawab atas nilai-nilai murid, terlepas dari kenyataan apakah si murid belajar atau tidak.Namun terkadang mereka memiliki peran besar dalam nasib siswa mereka, seperti kisah seorang guru bahasa Jerman di Inggris yang meminta murid-muridnya membaca buku yang salah untuk ujian.

2. Salahkan lembar ujian

Setiap tahun tim Pendidikan BBC dibanjiri dengan laporan tentang klaim adanya kesalahan di lembar ujian dari para pelajar. Para siswa tersebut mengirim email kepada BBC dengan rincian mengapa sebuah pertanyaan di ujian fisika, misalnya, merupakan

pertanyaan yang salah.

3. Salahkan kurang tidur

Tidur malam yang cukup terbukti secara sains dapat membuat Anda berada di kondisi puncak, daya ingat kuat dan energi serta konsentrasi tinggi. Namun hal itu terkadang menjadi rumit jika Anda harus menghafal teks-teks yang panjang seperti sonata Shakespeare yang membuat Anda terjaga sepanjang malam.

4. Salahkan kondisi ujian

Terkadang penyangkalan seorang pelajar benar-benar tidak mengenal batas. Seorang siswa yang tidak percaya diri dan tidak bisa diam akan sangat mudah terganggu oleh apa saja. Seorang remaja menulis di Twitter setelah ujian: "Ada orang-orang menyebalkan yang memakai sepatu berisik dan maaf tapi saya tidak bisa berkonsentrasi."

Siswa lainnya menyalahkan pengatur suhu ruangan, "Ruang ujian terlalu dingin untuk saya. Jadi saya fokus untuk menghangatkan diri. Maaf insting saya mengambil alih!"

5. Salahkan orang tua

Ibu dan ayah yang malang. Mereka melakukan yang terbaik untuk anak mereka, membelikan buku hingga membersihkan meja belajarnya setiap hari hanya untuk mendengar kalimat ini dari anak mereka. "Kenapa saya gagal? Karena kalian!"

Riset menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan di rumah yang tidak memiliki banyak buku dan kurang stimulasi membuat anak kurang terpacu untuk belajar.Tapi ketika si pelajar duduk di ruang ujian, maka mereka bertanggung jawab untuk belajar keras guna mendapatkan angka yang baik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement