Pamor industri kreatif kian moncer. Profesi berbasis industri kreatif makin diminati dan menjadi suatu pilihan karier yang cukup dicari. University of Technology Sydney (UTS) akan berkeliling Indonesia mulai 18-29 Agustus untuk melakukan workshop bagi para siswa-siswi SMA di Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Makassar, Semarang, Solo, dan Surabaya.

Workshop ini dirancang untuk memperkenalkan siswa-siswi Indonesia mempersiapkan para siswa-siswi untuk studi dan pilihan karier mereka di masa depan. Matthew Holt, program manager untuk desain UTS, saat kunjungannya ke Jakarta memprediksi permintaan untuk para lulusan desain di Indonesia akan terus meningkat. "Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Asia, maka akan ada permintaan yang lebih tinggi bagi para profesional dengan kemampuan desain yang kuat untuk membantu pertumbuhan bisnis dan industri," kata Holt.

Kampus ini juga menawarkan beasiswa sebesar 1.000 dolar AS bagi para siswa-siswi Indonesia untuk belajar desain.  Beasiswa ini berlaku bagi pendaftaran semester 3 pada September tahun ini. Para penerima beasiswa akan diundang ke sebuah workshop khusus yang bertujuan untuk membantu mereka menyesuaikan diri di Australia, mendapatkan teman baru, dan menikmati sebuah tur ke ikon budaya yang paling terkenal di Australia, Sydney Opera House.

Untuk mendaftarkan diri ke Cultural Connections Scholarships, para siswa-siswi dapat menghubungi agen pendidikan dan menyerahkan sebuah esai berisi 200 kata tentang apa yang paling mereka ingin pelajari atau alami dari kebudayaan di Australia.

Sejak 2006, industri kreatif di Indonesia telah bertumbuh hampir 100 persen  kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2013, industri kreatif di Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 11,9 juta pekerja. Pada 2019, Industri kreatif Indonesia ditargetkan bisa bersaing dengan Korea. rep:dwi murdaningsih ed: hiru muhammad

Ikuti Whatsapp Channel Republika