Jumat 22 Aug 2014 12:00 WIB

Aliifah Mahdy, Owner Lovelyjars (Stoples Cantik): Jaga Loyalitas Pelanggan via Layanan Face to Face

Red:

Fenomena media sosial bisa menghidupkan kreativitas menjadi lahan berbisnis. Hanya dengan mengunggah foto menarik, sebuah produk bisa langsung mendatangkan pelanggan. Seperti itulah yang dialami Aliifah Mahdy. Melalui media sosial seperti twitter dan instagram, dia mampu membangun sebuah kerajaan bisnis, tanpa bermodal sana-sini. Hanya dengan mengandalkan karya buatan sendiri dan foto-foto menarik, terbitlah Lovelyjars, bisnis stoples lucu dan unik dengan desain menarik. Mari kita ikuti paparan Aliifah Mahdy saat membesarkan bisnis yang mengandalkan kreativitas dan inovasi ini. Aliifah membeberkan kepada wartawan Republika, Nora Azizah, beberapa waktu lalu. n

***

"Bisnis ini muncul tanpa sengaja," ungkap Aliifah. Perempuan kelahiran Jakarta, 18 September 1986, ini memang gemar dengan stoples. Wadah bertutup bekas selai atau buah-buahan kering milik sang umi selalu menjadi barang favoritnya. Setelah dibersihkan, dia menghias tutup stoples dengan miniatur.

Kemudian diberi warna agar tampak cantik. Tak sengaja sang teman tertarik dengan barang buatannya tersebut saat berkunjung ke rumah. Kemudian muncul ide untuk membuatnya menjadi lahan bisnis.

Pada 28 September 2012, perempuan berdarah Arab ini membuat sekitar 10 buah stoples berukuran mini yang dihias.

Apa sih bisnis ini? Lovelyjars merupakan bisnis wadah stoples yang dihias sedemikian rupa sehingga menjadi cantik dan lucu. Stoples kaca bening dengan tutup ini dipercantik dengan miniatur seperti kelinci, menara paris, bunga, dan bentuk lainnya. Hiasan terbuat dari clay Kemudian tutupnya diberi warna-warna mulai dari pastel hingga yang cerah.

Miniatur terbuat dari tanah liat atau kayu. Kemudian, dipasang di atas tutup sehingga membuatnya menjadi sedap dipandang. Ada pula stoples yang dililit dengan pita pada bagian kepalanya. Keunggulan Lovelyjars yakni bisa di customized jars dan segi bentuk warna. Stoples dibuat sesuai dengan keinginan konsumen dengan topper dalam bentuk apa pun.

Lovelyjars juga tidak menerapkan minimum order. Jadi, konsumen pesan satu jars pun bisa. Proses pembuatan jars cukup singkat, yakni hanya satu pekan saja dari pemesanan.

Selama dua bulan pertama menjadi masa-masa sibuk baginya mengawali bisnis ini. Bagaimana tidak, dia membuat semua produk sendiri tanpa adanya asisten. Ruang tamu rumah menjadi lapak kerjanya membuat stoples pesanan pelanggan.

Dalam sebulan, puluhan pesanan pelanggan harus terpenuhi. Merasa sudah tak mampu mengerjakannya sendiri, perempuan lulusan Desain Grafis Limkokwing University di Malaysia ini akhirnya mempekerjakan seorang asisten dan dua orang pekerja lainnya. "Jumlah pesanan sudah sampai ratusan hingga ribuan per bulannya," katanya. Itulah mengapa dia harus dibantu dengan mitra kerja.

Banyaknya pesanan sudah tak terbendung. Namun, order (pesanan) yang begitu pesat tak membuat Aliifah gelap mata. Dia tetap mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Sebab, barang-barang produksinya merupakan produk impor. Mulai dari stoples, cat pewarna, hingga pernik lainnya untuk menghias. Barang didapatnya dari reseller tetap di Indonesia. Alasannya memilih material luar karena lebih kuat dan tahan lama. "Kalau ada produk dalam negeri yang sebanding pasti saya lebih memilih produksi lokal," lanjut perempuan yang juga berdarah Aceh ini.

Awal bulan pertama jumlah produksi bisa mencapai  hingga 250 pieces. Bisnis dimulai dengan modal awal Rp 2,5 juta. Di awal 2014, pemesanan banyak datang dari perusahaan yang memesan mulai dari 1.500 hingga empat ribu buah.

Beberapa korporasi besar sudah menjadi mitra Lovelyjars. Hingga saat ini, produknya sudah menyebar hampir ke seluruh Indonesia. Penjualan pada konsumen memang masih dilakukan dengan sistem online untuk jangkauan yang lebih luas. Bahkan, produknya sudah sampai ke negeri tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Meskipun masih dalam jumlah terbatas.

Untuk pemasarannya, Aliif Laman Facebook miliknya kemudian berganti nama menjadi Alf Stuff. "Maksud nama itu adalah barang milik saya," papar Aliifa.

Akun Facebook miliknya memang sudah memiliki ikatan pertemanan dengan 800 orang. Tentunya ratusan pasang mata pasti menyimak timeline. Siapa sangka, ternyata foto stoples tersebut menarik perhatian di dunia maya. Sejak saat itulah 'kerajaan' bisnis Lovelyjars mulai tersebar ke sejumlah konsumen. Pemasaran dari mulut ke mulut ini berjalan efektif.

Pemasaran dari mulut ke mulut mulai terjaring. Dari satu teman ke teman lain, dan seterusnya. Aliifa tidak memiliki strategi pemasaran yang rumit. Kemudian, banyaknya jejaring sosial yang bermunculan dimanfaatkannya sebagai media pemasaran, seperti Instagram. Sebab Instagram dianggap paling mudah untuk memublikasikan melalui foto. Kurang dari setahun, sebanyak 18 ribu followers (pengikut) sudah yang memantau Instagram akun @lovelyjars.

Menurutnya, menjual secara online memang bisa merangkul konsumen di daerah. Kendalanya terletak pada pengiriman barang. Stoples yang rentan pecah harus dikemas rapih dengan kotak kayu agar tahan getaran. Namun, ini membuat biaya pengiriman menjadi mahal. "Tetapi, sejauh ini konsumen tidak masalah," lanjut perempuan yang hobi menggambar ini. Loyalitas pelanggannya terjaga berkat servis face to face yang diberikan Aliifah. Dia sendiri yang menangani pemesanan. Bahkan, saat mengikuti bazar, dia turun langsung menjajakan barangnya.

Jiwa pengusaha dalam diri Aliifah memang sudah mendarah daging. Sang ayah merupakan seorang pengusaha jamu tradisional yang sudah mendunia. Pabriknya sudah didirikan puluhan tahun lalu dan kini memiliki lebih dari 400 orang pegawai. "Abah selalu menanamkan jiwa pengusaha pada anak-anaknya," kata anak dari pasangan Syarief Mahdy dan Syarifah Mursyidah ini. Sejak kecil bahkan dia sudah diajak menghadiri meeting dengan klien. Semua itu dilakukan untuk menciptakan jiwa kepemimpinan yang matang.

Dalam merintis bisnisnya, anak keempat dari lima bersaudara ini menjadikan sosok abahnya sebagai mentor bisnis. Asam manis dunia kewirausahaan ibarat sudah terpupuk padat dan subur bagi sang ayah. Sehingga, ketika menemui kendala dan mencari ide bisnis, Aliifah tak segan meminta nasihat dari ayahanda tercinta. Sosok umi juga tak kalah penting baginya. Ketika mentalnya jatuh karena tidak bisa merangkul keinginan konsumen, atau mendapat kritikan, ibunda menjadi tempat mencurahkan hati. "Umi juga selalu berpesan untuk hati-hati menjaga titipan Allah," katanya. Keberhasilan dan rezeki yang diberikan Allah SWT pada usahanya hanyalah sebuah titipan. Untuk itu harus dijaga dengan sangat baik.

Untuk selalu memberikan napas segar pada produknya, inovasi terus dilakukan. "Hal ini penting untuk menjaga eksistensi," kata perempuan yang pernah bekerja di agen iklan selama enam bulan ini. Awalnya lovelyjars hanya menjual satu ukuran stoples. Kini, 12 jenis stoples bisa menjadi pilihan. Desain tutup stoples juga terus dikembangkan. Selama hampir setahun, sudah tercipta sekitar 300 desain. Keberhasilannya membuat beberapa produsen mengikuti jejaknya. Antisipasi mendaftarkan label hak paten dan izin dagang juga sudah dilakukan sejak setengah tahun lalu.

Saat ini perusahaannya sedang merintis sebuah studio mini. Rumah keluarganya terdahulu disulap menjadi sebuah workshop sekaligus mini kafe. Pengunjung yang datang bisa menikmati seteguk kopi dan sepiring kue. Sambil melihat dekorasi kafe yang berhiaskan stoples cantik. Pengunjung juga bisa membeli stoples secara langsung.

"Insya Allah tempatnya rampung awal tahun depan," kata Aliifah. Dia pun sedang mencoba menembus bisnis party styling dengan menggunakan Lovelyjars. Meski ranah bisnis ini sulit ditembus karena harus bermodal kepercayaan yang tinggi, tetap tak menyurutkan langkahnya. Baginya, tak ada yang tak bisa diwujudkan apabila bersungguh-sungguh. rep:nora azizah ed: zaky al hamzah

***

Profil Lovelyjars

Pemilik            : Aliifah Mahdy

Nama usaha    : Lovelyjars

Twitter           : @lovelyjars

website          : www.lovelyjars.com

Harga            : Rp 69 ribu sampai 250 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement