Senin 18 Aug 2014 14:02 WIB

Ulama dan Santri Berperan Besar dalam Raih Kemerdekaan NKRI

Rep: c91/ Red: Muhammad Hafil
Poster film 'Sang Kiai'
Foto: FACEBOOK
Poster film 'Sang Kiai'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tak dipungkiri, ulama termasuk pihak yang sangat berperan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Manurut Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Achmad Satori Ismail, ulama dan santri merupakan orang yang biasa hidup merdeka.

Ia menjelaskan, para ulama dan santri hanya taat pada perintah Allah. "Bila kita melihat sejarah, saat Portugis, Belanda, hingga Jepang datang menjajah, orang Islam tampak paling anti penjajahan," ujarnya saat dihubungi Republika, (18/7).

Satori mengungkapkan, ulama bepegang teguh pada hadis yang berisi 'barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut'. Sehingga penolakan ulama terhadap penjajah, juga dengan cara tak menyerupai penampilan mereka.

"Dahulu, para ulama tak mau mengenakan celana dan lebih memilih menggunakan sarung, agar tak sama dengan Belanda," kata Satori. Menurutnya, bila penampilan saja sudah diikuti, bisa jadi agama penjajah pun diikuti, sedangkan mereka adalah kafir.

Ia menambahkan, sejarah menunjukkan ulama seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, serta para santrinya, termasuk pahlawan yang maju ke medan perang. Hal itu mereka lakukan, karena ingin membebaskan diri dari penjajahan.

Satori menegaskan, ulama memiliki sikap non kooperatif terhadap penjajahan, sehingga apapun yang Belanda dan lainnya lakukan saat itu langsung ditolak. "Itulah mengapa, ulama dan santri punya andil besar dalam merebut kemerdekaan, sebab hanya perintah Allah yang harus diikuti," ungkapnya. Baginya orang Islam harus berbeda dengan para penjajah tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement