Senin 18 Aug 2014 09:06 WIB

10 Mitos Tentang Kesehatan Pria (3-habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang pria sedang tertidur.
Foto: www.buzzoop.com
Seorang pria sedang tertidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak mitos kesehatan yang beredar tentang pria. Mitos ini dalam beberapa kasus justru tidak efektif diterapkan dalam diet positif dan pola berolah raga. Anda harus bisa memisahkan fakta dan fiksi sehingga tetap berada di jalur yang benar. ROLers, pelajari mitos-mitos berikut dan pastikan Anda tidak menerapkannya lagi ke depan, dilansir dari Ask Men, Senin (18/8).

8. Mitos pria bisa tidur berlebihan diakhir pekan

Dengan kehidupan sehari-hari yang kian sibuk, banyak orang berpikir bahwa mereka bisa saja begadang dihari normal dan mengejar kekurangan tidur mereka diakhir pekan. Normalnya, seseorang harus tidur 7-8 jam sehari. Sayannya, banyak orang percaya bahwa kekurangan itu bisa diatasi dengan tidur 10 jam atau lebih dihari Sabtu atau Ahad.

Tahukah Anda? Itu tidak sepenuhnya menyeimbangkan jam tidur Anda yang kurang. Plus, melakukan itu akan membuang siklus tidur dan bangun alami Anda. Untuk mendapatkan efek terbaik, Anda harus bangun dan tidur secara optimal. Pergilah tidur dan bangun tepat waktu setiap hari.

9. Mitos pria tidak boleh makan garam

Banyak pria menghindari garam sebab percaya garam adalah musuh mereka. Kenyataannya, garam diperlukan untuk sejumlah fungsi tubuh yang vital, jadi tidak alasan pria mencoret garam dari daftar bumbu makanan mereka.

Jika sekiranya Anda mengonsumsi banyak garam sehari-sehari, maka pastikan Anda juga mengonsumsi banyak kalium. Ini akan membantu menjaga kadar natrium dan kalium pada posisi semestinya, sehingga mengurangi efek bahaya asupan garam yang tinggi.

10. Mitos putih telur lebih penting ketimbang kuning telur

Keyakinan bahwa kuning telur mengandung kolesterol tinggi mungkin tidak sepenuhnya benar. Faktanya, kuning telur merupakan inti dari gizi telur itu sendiri. Kuning telur mengandung setengah protein sehingga tubuh akan sangat merugi jika tidak mengonsumsinya. Anda akan membuang nilai gizi telur sia-sia.

Selama Anda tidak bermasalah dengan kolesterol, maka baik-baik saja jika memasukkan telur dalam menu diet Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement