Kamis 14 Aug 2014 12:35 WIB
Industri Baja

Krakatau Steel-Nippon Steel Bentuk Usaha Patungan

Dua orang pekerja tengah memeriksa stock Cold Rolled Coil, di Area Cold Rolling Mill PT Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (1/11).  Foto: Yogi Ardhi/Republika
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Dua orang pekerja tengah memeriksa stock Cold Rolled Coil, di Area Cold Rolling Mill PT Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (1/11). Foto: Yogi Ardhi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (PTKS) Tbk (Persero) membentuk perusahaan patungan bersama Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC). Perusahaan patungan yang diberi nama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) ini akan memproduksi baja lembaran untuk bahan baku otomotif.

Perusahaan patungan itu sebenarnya telah berdiri sejak Desember 2012. Namun, perjanjian finalnya baru ditandatangani pekan ini setelah terms and conditions usaha patungan disetujui kedua belah pihak. Pabrik KNSS akan memproduksi baja lembaran annealed cold-rolled steel dan hot-dip galvanized steel untuk keperluan otomotif.

Kapasitas produksi pabrik mencapai 480 ribu metrik ton (MT) per tahun, dengan perkiraan mulai berproduksi pada pertengahan 2017. Direktur Utama PTKS, Irvan K Hakim mengatakan, pembentukan perusahaan patungan ini didasari keyakinannya bahwa industri otomotif di dalam negeri bakal terus berkembang. "Perkembangan industri otomotif otomatis akan meningkatkan permintaan pelat baja," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/8).

Krakatau Steel dan Nippon Steel sepakat untuk menaruh modal disetor sebesar 142 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,65 triliun di perusahaan patungan. Porsi kepemilikan saham NSSMC di perusahaan patungan mencapai 80 persen saham dan sisanya dikuasai PTKS. Adapun, nilai investasi untuk pembangunan pabrik baja ini diperkirakan sekitar 300 juta dolar AS atau setara Rp 3,5 triliun.

Saat beroperasi, pabrik baja patungan yang didirikan di Cilegon, Banten, ini akan menyerap sebanyak 280 tenaga kerja. Dalam keterangan tertulisnya, Irvan menyatakan prospek pasar otomotif di Indonesia sangat cerah. Produksi kendaraan bermotor akan terus naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi. "Sehingga, kebutuhan industri otomotif terhadap baja anti-korosi dan baja berkekuatan tinggi bakal ikut meningkat," kata dia.

Pabrik KNSS akan memiliki fasilitas produksi galvanizing and annealing processing line (GAPL). GAPL merupakan lini produksi terintegrasi antara proses continuous annealing dengan proses continuous galvanizing. Teknologi GAPL yang akan digunakan adalah teknologi yang sama dengan fasilitas produksi NSSMC di Jepang.

Dengan demikian, pabrik KNSS sanggup menghasilkan produk baja berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri otomotif. Termasuk, baja untuk bagian luar mobil (outer panel) dan baja berkekuatan tinggi. Melalui KNSS, PTKS dan NSSMC berkeinginan kuat untuk terus mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional. n budi raharjo ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement