Rabu 13 Aug 2014 12:30 WIB

Liberia akan Dapat Obat Ebola

Red:

MONROVIA — Liberia mengumumkan akan segera menerima obat dari AS untuk dua dokter yang terjangkit ebola, Senin (11/8). Obat bernama ZMapp itu masih dalam tahap uji coba. Dua dokter itu menjadi warga Afrika pertama mendapatkannya.

AS menyetujui permintaan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf untuk mengirimkan obat itu. Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan AS menghubungkan Pemerintah Liberia dengan Biopharmaceutical Inc, produsen ZMapp yang berbasis di California.

Biopharmaceutical Inc mengakui memenuhi permintaan dari sebuah negara di Afrika Barat. Dalam pernyataannya, Pemerintah Liberia menyebutkan Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan menyetujui pengiriman obat uji coba ke Liberia.

Obat akan dikirimkan WHO pada pekan ini. Liberia menyatakan obat tiba di Monrovia dalam kurun 48 jam. Liberia juga menyadari risiko penggunaan ZMapp. "Tapi, pilihannya jika tidak menguji obat ini adalah kematian," kata Menteri Komunikasi Lewis Brown. 

Desakan permintaan obat ebola, bersamaan dengan fakta hanya warga Barat yang memperoleh pengobatan. Dua warga AS dan satu warga Spanyol diberi obat setelah dievakuasi dari Liberia. Obat yang masih dalam uji coba itu diberikan kepada pekerja kemanusiaan asal AS.

Dia didiagnosis mengidap ebola saat bekerja di sebuah rumah sakit untuk merawat pasien ebola.

Kondisi dua warga AS dikabarkan membaik. Namun, belum jelas apakah obat itu yang menjadi penyebabnya. Pada Senin (11/8), pejabat Spanyol mengungkapkan, pengobatan dilakukan pada seorang misionaris yang sakit saat bekerja di Liberia.

Sampai saat ini, belum tersedia vaksin atau pengobatan efektif untuk ebola. Namun, di samping ZMapp, ada beberapa vaksin yang sedang dikembangkan. Perusahaan farmasi menyatakan butuh waktu berbulan-bulan memproduksi vaksin dalam jumlah yang memadai.

Belum diketahui berapa jumlah obat yang akan dikirim ke Liberia. Sierra Leone, negara lain yang terjangkit ebola, belum menyampaikan permintaan yang sama. Namun, Guinea menghendaki pengiriman obat seperti Liberia.

"Secara alamiah, kami tertarik untuk mendapatkan obat ini," kata juru bicara Komite Penanggulangan Ebola Alhoussein Makanera Kake. Pada Senin malam, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 1.013 orang di Afrika Barat meninggal karena ebola.

Sebanyak 1.848 orang kemungkinan atau terkonfirmasi terjangkit ebola. n ap/reuters reed; dessy suciati ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement