Selasa 12 Aug 2014 07:04 WIB

8 Hal Ini Perlu Dihindari Ketika Marah (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Marah
Foto: wordpress
Marah

REPUBLIKA.CO.ID, Saat Anda marah, tugas sehari-hari, seperti mengemudikan kendaraan atau memperbaharui status jejaring sosial sebaiknya tidak dilakukan, sebab ujung-ujungnya Anda akan menyesal. Jika bertengkar dengan pasangan kemudian marah misalnya, itu akan menempatkan Anda dalam suasana hati yang buruk. Ini juga membahayakan kemampuan Anda dalam menunaikan pekerjaan sehari-hari.

ROLers, berikut adalah delapan hal yang sebaiknya Anda hindari ketika sedang marah, dilansir dari HealthDay News, Selasa (12/8).

5. Marah di email

Anda juga tidak harus membuka email Anda kemudian mengirimkan umpatan dan kemarahan Anda kepada orang lain. Ketika Anda mengeklik tombol 'kirim' maka apapun yang sudah Anda tuliskan tidak akan bisa ditarik kembali.

6. Minum alkohol

Meraih segelas anggur untuk menenangkan diri setelah marah sebaiknya jangan Anda lakukan. Seorang psikologis dari Santa Monica Univeristy of California, David Narang mengatakan alkohol justru akan meningkatkan kemarahan Anda dan menghilangkan kontrol impuls Anda.

Alkohol menurunkan kemampuan bertindak rasional di lobus frontal otak sehingga Anda akan mudah terdorong untuk menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang lain. Bayangkan jika ini berdampak pada Anda membunuh atau melukai orang yang Anda anggap menjadi sumber kemarahan Anda.

7. Mengabaikan tekanan darah

Risiko serangan jantung dan stroke meningkat dalam dua jam setelah Anda marah, terutama di kalangan mantan pasien serangan jantung. Menurut sebuah studi European Heart Journal, risik serangan jantung meningkat lima kali lipat dan risiko stroke naik tiga kali lipat ketika Anda marah besar. Jika Anda rentan terhadap tekanan darah itnggi, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri Anda ke dokter.

8. Melamun

Merenungi kesalahan akibat kemarahan berbeda dengan melamun. Melamun tidak akan menyelesaikan apa-apa. Mulailah berbicara dengan orang yang jadi lawan Anda ketika marah saat emosi Anda berangsur normal. Ini akan membawa kedua belah pihak untuk menemukan solusi yang menjadi sumber kemarahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement