Jumat 08 Aug 2014 12:00 WIB

Operasi Militer Israel di Gaza Gagal

Red:

WASHINGTON -- Israel dinilai tak berhasil mencapai tujuannya dalam serangan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Pengamat politik Amerika Serikat Eugene Michael Jones mengatakan, Israel hanya sukses membuat dunia internasional marah terhadap negara mereka sendiri.

"Operasi militer mereka tak berhasil. Yang mereka lakukan hanya membuat kebencian dan kemarahan dunia internasional terhadap mereka sendiri," kata Jones yang juga seorang editor di majalah Culture Wars dari Indiana, seperti dikutip Press TV, Kamis (7/8).

Jones melanjutkan, rezim Tel Aviv tidak berhasil meraih apa pun kecuali hanya mendapatkan penghinaan atas tindakannya membantai anak-anak dan wanita di Jalur Gaza. Selain penghinaan, dunia internasional pun saat ini menentang Israel. "Jadi, apa yang akan kalian lakukan lagi? Membunuh kembali anak-anak dan wanita Palestina?" katanya.

Menurut Jones, organisasi internasional, termasuk PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), membahayakan reputasi mereka dengan tetap diam menghadapi kekejaman Israel terhadap rakyat Gaza. Apabila PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional terus mengabaikan kekejaman Israel, maka kedua institusi itu juga akan kehilangan kredibilitasnya. "Mereka akan jatuh bersama dengan Israel dan mereka kehilangan kredibilitas mereka," kata Jones.

Selama serangan militer Israel ke Jalur Gaza, tercatat sekitar 1.900 orang wafat, termasuk wanita dan anak-anak. Hampir 9.500 orang lainnya terluka akibat serangan rezim Israel yang dimulai sejak 8 Juli lalu. Serangan militer Israel dari udara, laut, dan udara yang menghantam berbagai tempat di Jalur Gaza juga menghancurkan rumah-rumah dan menewaskan banyak keluarga Palestina.

Saat ini, gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari sedang diterapkan sejak Selasa (5/8) pukul 08.00 pagi. Pasukan Israel pun ditarik mundur dari daerah pesisir di Gaza.

Ahram melansir permintaan Presiden AS Barack Obama yang mendesak adanya perpanjangan gencatan senjata dikarenakan rakyat Gaza membutuhkan harapan besar untuk masa depannya.

"Tujuan AS sekarang adalah untuk memastikan bahwa gencatan akan tetap bertahan, sehingga Gaza dapat memulai proses pembangunannya kembali," ujar Obama dalam sebuah konferensi pers.

Obama melanjutkan, Israel benar-benar tidak akan meluncurkan roket-roketnya seperti yang sebelumnya dilihat pada beberapa pekan terakhir. AS pun mendukung pembicaraan gencatan senjata permanen atau jangka panjang tersebut.

"Tetapi, jangka panjang harus ada pengakuan bahwa Gaza tidak dapat berdiri sendiri secara permanen tertutup dari dunia," lanjutnya.

Obama menegaskan, ia mendukung hak Israel secara konsisten guna mempertahankan diri dari serangan Hamas. Menurut Obama, Hamas telah bertindak luar biasa tidak bertanggung jawab dengan meluncurkan roket ke Israel. "Saya tidak punya simpati untuk Hamas. Saya sangat bersimpati kepada orang-orang biasa yang berjuang di Gaza," ujar Obama. rep:c64 ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement