Rabu 23 Jul 2014 08:00 WIB

Ini Reaksi Media-Media Barat Melihat Kemenangan Jokowi

Presiden RI Joko Widodo dan wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat berpidato kemenangan di atas kapal di Pelabuhan Sunda kelapa, Jakarta, Selasa malam (22/7).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden RI Joko Widodo dan wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat berpidato kemenangan di atas kapal di Pelabuhan Sunda kelapa, Jakarta, Selasa malam (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan capres nomor urut dua, Joko Widodo, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Kamis (22/7) mendapatkan respons besar dari masyarakat di seluruh dunia. Tak heran, jika media-media Barat juga menulis tentang kemenangan fenomenal mantan wali kota Solo tersebut.

BBC menulis, kemenangan Jokowi bukanlah sebuah kemenangan mudah mengingat sebelumnya presiden Indonesia selalu berasal dari kalangan elite dan militer."Itu bukan pencapaian yang bisa diremehkan. Hanya anggota elite politik dan militer yang pernah terpilih sebagai presiden di negara ini. Mr Widodo adalah pemimpin pertama di luar kemapanan yang terpilih sebagai pemimpin tertinggi," tulis BBC, Kamis.

Sementara itu The New York Times menyebut kemenangan sang fenomena Jokowi menjadikannya sebagai keberhasilan 'anak dari tempat kumuh' menjadi pemimpin negara dengan populasi empat terbesar dunia. Sama seperti BBC, surat kabar terbesar di Amerika Serikat itu juga menyebut Jokowi sebagai presiden pertama yang tidak berasal dari kalangan elite.

Adapun Reuters memberi judul 'Jokowi: Wajah Baru untuk Politik Indonesia' dalam beritanya. Reuters juga mengungkapkan kemenangan Jokowi disebabkan karena popularitasnya sebagai gubernur Jakarta serta penolakannya terhadap intimidasi sejumlah kepentingan, serta kegemarannya 'blusukan' yang mendekatkannya kepada kelompok miskin dan minoritas.

Sementara, media Australia ABC News memberitakan kemenangan Jokowi sebagai kemenangan rakyat Indonesia karena lelaki asal Solo itu berlatar belakang keluarga miskin. Kemenangan Jokowi dianggap karena pencapaiannya menciptakan harapan adanya perubahan untuk masyarakat miskin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement